Gempa M 7,4 di Maluku Tak Picu Tsunami, Ini Kata PVMBG

Gempa M 7,4 di Maluku Tak Picu Tsunami, Ini Kata PVMBG

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 12:43 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Foto: Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Petrovich9).
Bandung -

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menganalisa gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 yang terjadi di laut Banda, 45 KM barat laut Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku pada Kamis (30/12/2021). Gempa terjadi di kedalaman 210 KM.

Kepala PVMBG Andiani mengatakan kejadian gempa berkekuatan M 7,4 ini tak memicu tsunami meskipun pusat gempa bumi terletak di laut. Hal itu dikarenakan tidak adanya deformasi bawah laut yang memicu terjadinya tsunami.

"Karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ujar Andiani dalam keterangan yang diterima detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun, menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah dan tinggi. Pulau-pulau di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku tergolong rawan tsunami.

Andiani menjelaskan berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman di Laut Banda dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat-timur.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya daerah Kabupaten Maluku Barat Daya telah mengalami dua kali kejadian gempa bumi merusak yaitu pada tanggal 11 Desember 2021 dengan magnitudo (M 5,6) pada kedalaman 10 Km dan tanggal 16 Desember 2021 dengan magnitudo (M 5,6) pada kedalaman 26 Km," katanya.

Kedua kejadian gempa bumi merusak tersebut diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif. Wilayah sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa pulau-pulau yang terdiri dari morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan berumur tersier berupa batuan sedimen, dan endapan kuarter berupa endapan aluvial sungai dan pantai.

Sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Hingga Kamis pukul 08.00 WIB, belum ada informasi mengenai korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini.

"Guncangan gempa bumi terasa kuat di sekitar lokasi pusat gempa bumi. Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi di Tiakur diperkirakan pada skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercally Intensity), di Tefa IV-V MMI, di Saumlaki IV MMI, di Waingapu dan Darwin III-IV MMI," ucap Andiani.

(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads