Saluran irigasi yang mengairi pesawahan warga di Kampung Cisolempat, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi putus karena longsor. Akibatnya 10 hektar sawah warga terancam gagal panen.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Parakansalak Jujun Jeaeni mengatakan longsor yang terjadi pada Selasa (28/12) ini, menggerus tanah sepanjang 50 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi 6 meter.
"Akibat bencana alam tersebut dua saluran irigasi untuk mengairi lahan pesawahan warga putus. Dampaknya sekitar 10 hektar lahan pesawahan warga terancam gagal panen. Bukan hanya itu, longsor itu juga telah merusak PAM swadaya masyarakat," kata Jujun kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah upaya dilakukan warga, pemerintah desa setempat dan BPBD Kabupaten Sukabumi salah satunya menggelar kerja bakti mengevakuasi material longsoran yang menutupi saluran air tersebut.
"Kami bersama para petani membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi yang rusak akibat diterjang longsor itu dengan peralatan seadanya saja. Meski sifatnya sementara, mudah-mudahan bisa meminimalisir kekurangan air ke pesawahan," ujar Jujun.
Untuk mengantisipasi bencana susulan atau bencana serupa, dirinya mengaku tidak henti-hentinya memberikan imbauan dan edukasi kepada seluruh warga Kecamatan Parakansalak, untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaannya pada cuaca ekstrim saat ini. Khususnya kepada warga yang tinggal di daerah perbukitan dan yang kerap beraktivitas di bantaran sungai.
"Iya, kalau sedang hujan lebat, saya berharap warga tetap waspada. Jika melihat kejadian yang dapat berpotensi bencana alam, saya sarankan agar segera mengevakuasi diri sedini mungkin dan laporkan kepada kami atau pemerintah desa setempat. Ini harus dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya dalam meminimalisir terjadinya resiko bencana alam," ujar Jujun.
(sya/mso)