.webp)
Jelang akhir tahun, sebanyak 44 orang petugas Lapas Kelas IIB Sumedang menjalani tes urine. Dari hasil pemeriksaan tersebut, hasilnya semua negatif.
Kalapas Kelas IIB Sumedang, Imam Sapto mengatakan kegiatan tes urine merupakan bagian dari penguatan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
"Kegiatan ini sebagaimana perintah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tentang deteksi dini, pemberantasan narkoba, dan sinergitas dengan aparat penegak hukum dalam hal ini BNN," ungkap Imam kepada detikcom, Rabu (29/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam menyebutkan, dalam kegiatan ini, seluruh petugas lapas yang berjumlah 44 orang diwajibkan menjalani tes urine.
"Alhamdulillah dari 44 petugas lapas setelah di tes urine, semua hasilnya negatif," ungkap.
Kasub Koordinator Rehabilitas BBNK Sumedang, Yudi Heryanto.
Kegiatan tes urine ini merupakan kerjasama BNN dan Lapas Kelas IIB Sumedang dalam rangka pencegahan peredaran narkoba di lingkungan lapas.
"Setelah semua petugas Lapas yang berjumlah 44 orang dilakukan tes urine, semua hasilnya negatif," terang.
Yudi menyebutkan, terkait peredaran narkoba di Sumedang sendiri paling banyak penyalahgunaan jenis obat-obatan golongan G. Penyalahgunaan obat-obat jenis itu, kata dia, tersebar di beberapa wilayah.
"Para pengedar obat-obatan jenis ini sering brpindah-pindah tempat, adapun obat-obatannya seperti obat tramadol, Hexymer dan Trihexyphenidyl," pungkasnya.
(mud/mud)
