Tak Ada IPA, IPS-Bahasa di Kurikulum Baru, RK: Semoga Sesuai Kebutuhan

Yudha Maulana - detikNews
Senin, 27 Des 2021 16:28 WIB
Foto: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Depok Jabar, 18 Desember 2021. (Nahda Rizky Utama/detikcom)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap dihapusnya jurusan IPA dan IPS di tingkat sekolah menengah atas (SMA) bisa sesuai dan mampu menjawab kebutuhan zaman yang telah memasuki era 4.0.

"Konsep merdeka belajar adalah cara baru merespons minat murid untuk bisa mempunyai pilihan lebih leluasa, itu saja pekerjaan di era 4.0 pekerjaan banyak hilang, pekerjaan baru hadir dan setiap perubahan kurikulum adalah eksperimen sebenarnya," kata pria yang akrab disapa Kang Emil, Senin (27/12/2021).

"Saya doakan eksperimen ini sesuai kebutuhan zaman," ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Budaya dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) menghapus jurusan IPA dan IPS di SMA.

Hal itu dimaksudkan untuk memberikan ruang pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Assessmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo kebijakan dibuat untuk memberikan ruang lebih banyak untuk pengembangan minat dan kompetensi siswa.

"Kurikulum prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," kata Nino pada detikEdu, Senin (20/12/2021).

Nino menjelaskan, kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Di jenjang SMA, sambungnya, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.Ia menambahkan, karena itu, alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

"Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan, tanpa mengambil Biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana kariernya," kata Nino mencontohkan.




(yum/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork