Misteri kasus kematian Handi Saputra (18) dan Salsa Bila (14) terungkap. Tiga anggota TNI AD lah yang menabrak mereka di Nagreg lalu membuangnya ke Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Berikut fakta-fakta terungkap dalam kasus ini.
1. Jadi Korban Tabrakan dan Hilang
Dua muda mudi hilang misterius usai tertabrak mobil di perbatasan Bandung-Garut. Mereka sudah hilang enam hari.
Keduanya adalah Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14). Mereka dinyatakan hilang misterius pada Rabu (8/12) lalu.
Menurut ayah Handi, Entes Hidayatullah, ia mendapat kabar Handi dan pacarnya Salsa tertabrak mobil di Jalan Raya Limbangan, Garut hari Rabu lalu. Handi dan SalsΔ
berboncengan pakai motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden kecelakaan lalu lintas itu terjadi hari Rabu (8/12) lalu di kawasan Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung. Kedua korban dikabarkan tertabrak sebuah mobil berwarna hitam saat mengendarai sepeda motor di lokasi tersebut.
2. Tiga Pria Misterius Berbadan Tegap
Setelah kecelakaan tersebut, tiga pria menumpangi mobil hitam misterius yang bertabrakan dengan Handi dan Salsa, kemudian turun dari kendaraannya. S mengingat betul dua di antaranya menggunakan baju hitam, sedangkan satu lainnya berkaus putih.
Salah satu di antara mereka, berbaju hitam memberikan instruksi kepada teman-temannya untuk segera mengevakuasi Handi dan Salsa kemudian membawanya ke rumah sakit. Mereka berpakaian rapi. "Perawakannya tegap," ucap S.
3. Jasad Handi-Salsa Ditemukan di Sungai Jateng
Mayat pria dan wanita ditemukan di Sungai Serayu Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Keduanya diduga merupakan korban kecelakaan di perbatasan Nagreg, Jawa Barat, yang hilang misterius.
Mayat wanita yang pertama ditemukan di Sungai Serayu, Dusun Bleberan, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Sabtu (11/12). Mayat ditemukan tanpa identitas. Ciri-cirinya umur sekitar 18 tahun, badan gemuk, tinggi 145 cm, rambut panjang sudah terkelupas, kepala-badan sudah mengelupas atau melepuh.
Kemudian memakai kaus biru dongker dengan gambar tangan mengacungkan dua jari bertuliskan 'bentar sebat dulu'. Mayat juga memakai gelang kain warna hitam dobel berbandul tangan dua jari dari perak di tangan kirinya.
"Hasil diagnosa tim medis korban telah meninggal sekitar empat hari," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy, Jumat (17/12/2021).
Berselang dua hari atau Senin (13/12), ditemukan mayat pria tanpa identitas di Sungai Serayu, Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas, Jateng. Ciri saat ditemukan menggunakan celana jin panjang ukuran 26 dengan robek di lutut kanannya, menggunakan sabuk hitam, sepatu warna krem, kalung emas (imitasi) dan benda mirip cincin di saku kanan.
Tinggi badan sekitar 165 sentimeter, perawakan gempal atau sedang, berambut lurus dengan gigi depan gingsul. Selain itu, mayat tersebut mengenakan kaus putih bertuliskan '98X' di sisi kanan, dan terdapat gambar burung bangau dengan lingkaran merah di sisi kiri. Di bagian belakang kaus putih tersebut juga terdapat gambar yang sama.
Kepolisian melakukan identifikasi dan mendapati ada keterkaitan dua mayat itu dengan peristiwa hilangnya sejoli korban kecelakaan yang tertabrak mobil saat mengendarai motor di Nagreg tanggal 8 Desember 2021 lalu. Sejoli itu bernama Handi Saputra (18) dan Salsabila (14).
"Dilakukan scientific identifikasi dan menyusuri jejak dan lokasi kejadian serta menggali informasi pada database pelaporan orang hilang dengan ciri-ciri korban. Satreskrim (Polresta Banyumas) menemukan kemiripan dengan kejadian di wilayah Polresta Bandung," kata Iqbal.
Simak video 'Kejam! Ini Fakta Terbaru Tewasnya Handi-Salsabila':
Apalagi dua fakta lainnya? Klik berita halaman selanjutnya
4. Oknum TNI AD Terlibat
Sosok dibalik kematian Handi Saputra (18) dan Salsa Bila (14) terkuak. Ada tiga oknum anggota TNI AD yang terlibat dalam kasus sadis itu.
Adanya keterlibatan oknum anggota TNI AD ini diungkapkan Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto. Dia menyebutkan bila ada oknum TNI yang terlibat.
"Kalau dilihat bukti permulaan dan petunjuk di TKP diduga dari oknum TNI AD," ucap Arie di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (24/12/2021).
Kendati demikian, Arie mengatakan pihaknya masih menunggu proses penyelidikan. Proses penyelidikan lanjutan dilakukan oleh Pomdam III Siliwangi.
"Namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan oleh Pomdam III Siliwangi," katanya.
5. Panglima TNI Kawal Penyidikan Kasus Kematian Handi-Salsa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun buka suara. Dia memastikan bila oknum anggota TNI AD yang terlibat kematian Handi-Salsa akan diproses secara hukum.
"Sudah saya tangani langsung sejak siang tadi setelah mendarat dari Papua. Saya akan pastikan kenakan semua pasal KUHP dan peraturan perundangan lain yang terlanggar oleh tindak para oknum Anggota TNI AD ini," kata Andika kepada detikcom, Jumat (24/12/2021).
Andika juga menegaskan akan mengawal kasus kematian Handi dan Salsa yang melibatkan oknum TNI AD sampai tuntas. Selain hukuman pidana, sebut Andika, oknum TNI AD yang terlibat terancam sanksi pemecatan.
"Saya akan kawal terus proses hukum sampai tuntas dengan tuntutan maksimal untuk tindak pidananya," terang mantan KSAD itu.
"Selain itu, hukuman tambahan adalah pemecatan dari dinas militer," imbuhnya.