Fitria, TKW asal Karawang, mengungkapkan soal kondisinya terkini di Bahrain. Dia meminta pemerintah untuk segera memulangkannya ke Indonesia.
Dari percakapan melalui WhatsApp, Fitriah mengungkapkan usai videonya viral saat minta tolong itu telah mengalami banyak tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari agensi-agensi penyalur tenaga kerja. "Saya ingin cepat diurus pak, saya takut sama agensi. Saya takut diapa-apain di sini (Bahrain). Pihak agensi marah karena saya buat video Tiktok itu, tolong saya pak, saya ingin cepat pulang," tulis Fitria kepada detikcom, Rabu (22/12/2021).
Selain itu, masih banyak tekanan lain yang membuat psikis Fitria terganggu. "Saya sudah pasrah kalau nanti tidak bisa pulang ke Indonesia. Saya juga bakal cari cara sendiri untuk keluar dari Bahrain, saya tidak kuat di sini. Majikan kasar, terus saya harus dapat uang 40 juta untuk bisa pulang. Saya bingung," ucap Fitria melalui voice note WhatsApp dambil menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, Fitria mengaku belum mendapatkan pertolongan atau tindak lanjut dari pemerintah Indonesia. "Saya bisa komunikasi seperti ini karena sembunyi-sembunyi. Saya manfaatkan waktu saat majikan keluar," katanya.
Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Kabupaten Cianjur yang mengawal kasusnya mendesak agar pemerintah merespons cepat pelaporannya. "Kami mendesak agar pemerintah pusat atau Kemenaker menindaklanjuti, karena kami takuti kondisi Fitria yang setiap harinya terus menangis dan meminta kami untuk bisa memulangkan," kata Ketua DPC Astakira Kabupaten Cianjur Ali Hildan.
Bahkan, katanya, Fitria menceritakan adanya intimidasi dari pihak agensi untuk tidak lagi berbicara perihal pekerjaan dan kondisinya. "Jadi ada intimidasi juga dari agensi yang menempatkan Fitria di Bahrain, meminta Fitria untuk bungkam dan harus mengaku baik-baik saja, kalau tidak Fitria diancam tidak bisa pulang," tutur Ali.