Mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berhasil mengolah daun jintan menjadi teh. Produksi minuman olahan berbahan daun jinten ini bagian dari upaya pemberdayaan mantan TKI.
Mutia (38) bersama teman-temannya yang juga mantan TKI mantap memproduksi teh berbahan dasar daun jintan. Ide Mutia ini bermula saat dirinya dan bersama kelompok mantan TKI mengolah limbah organik menjadi pupuk pada 2017. Mutia pun mengajak teman-temannya untuk menanam daun jintan, yang juga dikenal sebagai tanaman sukan.
"Kami memanfaatkan pekarangan untuk menanam jintan. Awalnya memang saya punya satu pohon, kemudian diperbanyak," kata Mutia saat berbincang di kawasan Cimanuk Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mutia mulai mempelajari khasiat daun jintan. Awalnya, ia hanya mengeringkan daun jintan kemudian dibagikan ke tetangganya.
"Banyak yang mengaku merasakan manfaatnya, seperti napas lega, bisa mengobati keputihan katanya. Karena itu saya makin penasaran. Akhirnya saya baca-baca jurnal tentang daun jintan," kata Mutia.
"Akhirnya kami memilih untuk diolah menjadi teh. Produksi teh daun jintan ini mulai 2019, pemasaran secara luas pada 2020," kata Mutia menambahkan.
Minuman olahan teh jintan merupakan ide kesekian Mutia bersama mantan TKI asal Desa Tinumpuk. Sejak kepulangannya dari Arab Saudi pada 2005, Mutia aktif mengikuti perkumpulan mantan TKI.
"Kita sudah punya pengelolaan bank sampah sejak 2014. Bank sampah ini kita manfaatkan untuk simpan pinjam juga bagi purna PMI (pekerja migran Indonesia) yang ingin usaha," kata Mutia.
Perjuangannya untuk terus memberdayakan mantan TKI tak berhenti pada bank sampah. Hingga akhirnya, Mutia bersama 10 teman lainnya sepakat mengembangkan teh daun jintan.
"Produksi memang belum banyak. Karena keterbatasan bahan baku juga. Sebulan itu penjualan paling sekitar 50 pak," kata Mutia.
Satu pak teh daun jintan berisi 25 buah teh celup. Mutia saat ini tengah berjuang agar produksi teh daun jintan bertambah.
Diah (30), salah satu rekan Mutia mengatakan teh daun jintan awalnya diproduksi secara sederhana. Kemasannya hanya dari plastik dan kertas aluminium foil.
"Alhamdulillah sekarang berkembang. Saya ikut mendirikan bersama teman-teman lainnya," kata mantan TKI yang pernah bekerja di Singapura itu.
(mud/mud)