Terpikat dan kagum. Begitu reaksi Menteri BUMN Erick Thohir saat menyambangi Masjid As-Shidiq di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, awal Oktober 2021.
Erick seksama melihat halaman sempit di masjid tersebut. Pengurus DKM mesjid memanfaatkan area itu menjadi tempat bertani atau bercocok tanaman melalui program Masjid Makmur Tur Alus Hejo Pakarangan (Mamatahan) atau turunan dari program Buruan Sehat Alami Ekonomis (SAE) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
Di lokasi ini, Erick melihat langsung proses penyiraman sayuran secara otomatis yang dioperasikan menggunakan ponsel. Hanya dengan kendali jari, beragam jenis sayur itu merata tersiram air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menyimak proses penyiraman tanaman, Erick melihat tempat pesemaian sayuran dan media tanam organik tower garden (OTG) yang memanfaatkan ember bekas. Menurutnya, cara tersebut unik dan edukatif.
Tidak berhenti di sana, Erick melangkah naik ke rooftop masjid. Dia memuji ide kreatif pengurus masjid yang menyulap area atap menjadi tempat menanam beragam jenis sayuran.
Jika di halaman masjid, sayuran ditanam langsung di tanah, di atap ini sayuran ditanam menggunakan media plastik polybag yang dijajarkan pada atas rak besi. Erick tampak betah melihat sayuran yang ada di atap masjid. Hampir 30 menit lamanya Erick berbincang bersama pengurus DKM dan bertanya soal pengembangan pertanian yang memanfaatkan halaman dan atap masjid.
![]() |
Tak hanya melihat dan mendengar penjelasan pengelola terkait program ini, yang dimana memiliki tujuan untuk ketahanan pangan dan pemenuhan sayur keluarga. Erick pun berkesempatan memanen sawi yang ditanam di plastik polybag dan langsung menunjukkannya ke arah kamera.
"Ini semua tanaman yang bisa dikonsumsi, organik juga. Misalnya di setiap masjid bisa menanam seperti ini, luar biasa. Saya terinspirasi," puji Erick kepada seorang pengelola.
Erick berencana menerapkan program buruan SAE ini di setiap masjid binaan BUMN yang ada di seluruh Indonesia dan mengenalkannya kepada Masyarakat Ekonomi Syariah. "Saya Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah kalau berkenan, nanti kita buat video yang bagus, maksudnya ceritakan ini dari awal, nanti kita undang seluruh masyarakat ekonomi syariah. Ini bagus, ya. Jadi masjid BUMN kita lakukan sinergitas, kita undang beliau (pengelola termasuk dinas) ke Jakarta. Kita buat acara masyarakat ekonomi syariah seluruh Indonesia," tuturnya.
"Ini bagus, kita mulai dari kecil, kecil dulu. Lama-lama jadi besar," kata Erick menambahkan.
Kalau semua masjid bisa melakukan hal tersebut, dia yakin perekonomian warga di sekitar masjid akan terbantu. "Kita bisa lihat bagaimana keseimbangan ekonomi terus kita jalankan, karena itu harus ada keberpihakan. Harus ada penetrasi dari titik terkecil, salah satunya kita lihat ekonomi dari desa, umat dan rakyat masjid ini bisa dibangun. Kita memastikan kebutuhan daerah sekitar ini ada pertanian, ada air bersih, ini menjadi sebuah kesinambungan yang baik bagi perekonomian," tuturnya.
Erick mengatakan, sebelum masjid BUMN, masjid Kementerian BUMN yang akan segera menerapkan buruan SAE. "Saya rasa ini sangat menginspirasi, maka dari itu saya tawarkan kerja sama masjid-masjid BUMN bisa mencontoh. Bagaimana masjid juga bisa menjadi bagian ekonomi untuk komunitas. Kita terapkan di masjid-masjid BUMN lain," ujarnya.
Kontribusi PLN
Sekadar diketahui, Buruan SAE di mesjid ini didukung PT PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan PLN Peduli.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan perseroan akan mengadopsi program seperti ini, khususnya di lokasi-lokasi dekat transmisi. PLN melihat potensi besar di balik program pemanfaatan aset lahan ini untuk mendukung agenda ketahanan pangan nasional.
"Pengembangan urban farming di pekarangan masjid tak hanya bermanfaat bagi warga sekitar. PLN sendiri mendapat dampak positif terhadap operasi kelistrikannya melalui program ini. Sebab melalui komunitas warga masjid ini juga, PLN terbantu dalam melakukan sosialisasi keselamatan kelistrikan," kata Bob.
![]() |
Bob menyebutkan, bagi PLN sangat penting dalam melakukan program TJSL untuk bisa disinkronisasikan dengan program kerja. Salah satunya kontribusi dalam hal mendorong edukasi dan sosialisasi keselamatan kelistrikan untuk aset PLN yang membentang di seluruh Indonesia, baik itu transmisi maupun distribusi.
"Ini merupakan contoh sinergi program TJSL yang baik. Karena dampaknya luar biasa," ucap Bob.
Simak juga 'Jokowi ke Temanggung, Pastikan Harga Bawang Tak Dipermainkan Tengkulak':
Terapkan Teknologi
Ketua Kelompok Tani Buruan SAE Masjid As-Shidiq Agus Rohman mengatakan pihaknya terbantu dengan program TJSL dan PLN Peduli.
"Kemarin kita dapat program CSR PLN berupa dana, yang nambah akselerasi kita, kita bikin rak di atas dan nambah di bawah juga, rak buat tanaman, sama mesin pompa air untuk menyiram tanaman dan di bawah kita bikin penambahan kolam lele. Lebih ke akselerasi, kemarin dapat Rp 37 juta," kata Agus.
"Banyak tanaman gagal panen karena kurangnya penyiraman. Dengan sistem otomatis, setiap hari ada tiga jadwal khusus. Tanpa perlu ada manusia, tanaman tetap bisa tersiram sendirinya," ujarnya.
Agus mengungkapkan bantuan dari PLN sangat membantu perkembangan Buruan SAE yang dikelolanya. "Cukup membantu banget, dalam artian kalau tidak ada bantuan dari PLN, kita seadanya, sekemampuan masjid ini. Kalau pakai kas masjid akan berbenturan dengan mesjid, kebayang kan," ucap dia.
Bantuan dari PLN ini pun dimanfaatkan untuk menunjang hal-hal teknis berkaitan penerapan teknologi. "Sistem penyiraman di-upgrade. Dari awal mesin seadanya, dengan ada bantuan, kita upgrade lebih merata juga. Pakai remote semua, sistemnya cloud juga, dalam artian di manapun berada bisa," katanya.
![]() |
Agus dan 25 pengurus DKM kini turut merawat masjid sambil aktif memberikan edukasi ke masyarakat soal bertani bisa di lahan yang terbatas. "Selama ini image bertani membutuhkan lahan luas bisa kita patahkan. Kami sangat tidak menduga mendapat bantuan dari PLN sehingga bisa mengembangkan kelompok tani kami," ujar Agus.
Uang hasil dari penjualan sayur masuk ke kas mesjid. "Dijual ke lokal, ke warga sekitar. Hasilnya, 40 persen buat pengelola, 30 persen untuk kas masjid dan 30 persen untuk kas Buruan SAE," katanya.
![]() |
Saat disinggung soal alasan mengapa memilih pertanian dan perikanan, Agus beralasan karena hal itu lebih bermanfaat dibandingkan membuat sebuah taman. "Kalau bikin taman, manfaatnya cuma satu kali, bagus tapi perawatannya lumayan. Kalau sayuran jelas ya, ada panen, bahkan ini kan organik," ucap Agus.
Ke depan, PLN akan terus memasifkan pemanfaatan lahan terbuka di dekat aset PLN, seperti lahan di dekat transmisi dikombinasikan dengan program Electrifying Agriculture guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Electrifying Agriculture merupakan program yang dijalankan PLN dalam mendukung sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan sektor agrikultur lain dengan memanfaatkan listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional.
Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginandjar mengatakan program Buruan SAE ini direspon positif Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurutnya, implementasi program ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Tempat lahan kecil pun bisa berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
"Ini membuktikan program yang dilakukan Kota Bandung terkait ketahanan pangan melalui Buruan SAE menjadi salah satu contoh keberhasilan bagaimana memberdayakan masyarakat, bagaimana membangun warga melalui ketahanan pangan," ujar Gin Gin.
"Di sini yang menarik karena ada keterkaitan pengembangan masjid. Ini masjid yang setiap hari digunakan tempat ibadah juga digunakan sebagai tempat Buruan SAE. Jadi, masjid bisa sebagai tempat edukasi dan pemberdayaan ekonomi umat," katanya.
![]() |
Gin Gin menceritakan respons Erick Thohir yang memuji program Buruan SAE. Tak hanya sayur, pohon buah dan tanaman obat juga bisa dibudidayakan melalui program ini.
"Setelah lihat di rooftop, tidak hanya pangan, ada juga tanaman obat dan buah, pengelolaan air, itu membuat pak menteri mengembangkan masjid ini, terutama masjid-masjid BUMN, termasuk masyarakat ekonomi syariah. Buruan SAE dijadikan percontohan di tempat lain," tutur Gingin.