.webp)
Satu santriwati asal Kota Cimahi masuk daftar korban pemerkosaan Herry Wirawan, guru sekaligus pengurus pondok pesantren di Kota Bandung. Dinsos Cimahi terus memantau kondisi korban.
"Iya, betul ada satu orang korban (asal Kota Cimahi)," kata Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi Guntur Priambada saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (14/12/2021).
Namun, menurut dia, pihaknya tak secara langsung menangani korban tersebut. Sebab penanganan hingga pendampingan terhadap korban dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling kita memfasilitasi tempat saja, misalnya mau ada pertemuan dengan korban ya tempatnya di P2TP2A Kota Cimahi. Kalau kondisi korban lebih detail P2TP2A provinsi yang tahu," kata Guntur.
Diberitakan sebelumnya dari hasil pengembangan penyidik Polda Jabar, terdapat 12 santriwati yang menjadi korban pemerkosaan Herry Wirawan. "Sebanyak 11 orang yang kami tangani, 10 orang dari dua kampung di Garut, satu orang dari Tasikmalaya. Katanya satu orang lagi dari Cimahi," ucap Yudi Kurnia, pengacara dari LBH Serikat Petani Pasundan kepada detikcom.
