Tunggangi Molis, Kiat Srikandi Bandung Gapai Cuan Maksimal

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 14 Des 2021 13:59 WIB
Kehadiran Molis dari PLN ini sangat membantu jalannya usaha Warung Berkah Sauyunan. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Pandemi COVID-19 tak mengendorkan semangat Ina Putri Umar Usman dan Ika Sartika untuk tetap berdikari. Kedua Srikandi asal Ciseureuh, Regol Kota Bandung itu malah mantap memupuk asa menjalankan usaha jualan sayur dan produk kuliner, terlebih saat gerobak motor listrik (Molis) dari PLN Peduli hadir yang membuat omzet yang mereka raup bertambah tiga kali lipat.

Saat ditemui detikcom pada Sabtu (11/12) pagi, Ina tengah menata wadah masakan dan sayur mayur di dalam showcase Molis yang lega. Ikan pepes, kentang mustofa, lotek, urap toge, bolu kukus, kerupuk rengginang dan sajian kuliner lainnya ditata rapi dalam etalase bertingkat.

Usai menata produk siap santap, kali ini giliran caisim, cabai merah, bawang daun, terong, tahu tempe, dan sayuran bahan masakan lainnya disusun berderet di bagian bawah etalase. Sementara daging-dagingan baik ayam, ikan atau sapi ditaruh di dalam rak terpisah di bagian bawah.

Sejak 2019 lalu, Ina, Ika dan anggota Kelompok Usaha Sauyunan Mandiri (KUSM) mengelola Warung Berkah Sauyunan. Usaha ini dijalankan dengan konsep 'sauyunan' atau bersama-sama dalam bahasa Sunda, pasalnya sayur mayur yang ditawarkan berasal dari hasil bercocok tanam anggota KUSM dengan metode hidroponik. Begitu pun dengan ikan atau lele yang dibudidayakan dengan konsep budi daya dalam ember (budidamber) di pekarangan yang dikelola warga.

"Yang nitip produk makanan juga ada, dari anggota KUSM yang terdampak pandemi. Sekarang alhamdulillah mereka bisa bangkit lagi, jadi mereka jualannya makin banyak, di rumah iya dan dititipkan di sini juga iya, kemarin saat Corona lagi tinggi-tingginya mereka libur, sekarang jadi pada semangat lagi," ujar Ina saat ditemui di Jalan Babakan Priangan.

Tak terasa jarum jam telah menunjukkan pukul 07.00 WIB, saatnya bersiap-siap untuk berjualan. Ina segera meraih kunci Molis dan duduk di posisi pengemudi, sedangkan Ika berada duduk di sampingnya dengan menjadi navigator. Gerobak Molis pun meluncur nyaris tanpa suara.

Ina duduk di posisi pengemudi, sedangkan Ika berada duduk di sampingnya. Gerobak molis pun meluncur nyaris tanpa suara. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)

detikcom pun melihat bagaimana tangguhnya Molis dengan kombinasi 'the power of emak-emak' saat melibas jalanan berlubang yang penuh tantangan, kelokan dan jalanan sempit pun tak jadi hambatan untuk memasarkan sayuran segar dan kuliner nikmat. Begitu tiba di titik pemberhentian, Ika pun segera membuka showcase molis dari arah samping kanan dan kiri agar pembeli lebih mudah melihat-lihat produk.

"Sayur...yur... sayurnya bu," teriak Ina memanggil pembeli yang mayoritas ibu-ibu. Tak perlu waktu lama, ibu-ibu pun datang 'menyerbu' Molis. Sementara Ina mengajak ibu-ibu, Ika bertugas sebagai kasir dan sigap melayani pelanggan yang datang.

Omzet Naik Tiga Kali Lipat

Ina bercerita, kehadiran Molis dari PLN ini sangat membantu jalannya usaha Warung Berkah Sauyunan. Pasalnya, ketika usaha ini awal dirintis dua tahun yang lalu semuanya masih serba terbatas. Tak jarang Ina dan Ika merasa pegal-pegal karena dulu menjajakan sayuran dengan menggunakan gerobak dorong.

Tak jarang pula, mereka berkeliling satu RW seharian dengan menenteng keranjang berisi sayur dan berjalan kaki di tengah siang bolong dengan hasil jualan yang tak seberapa.

"Dulu jualannya pakai roda dorong, kita jualan tahun 2019 setelah ada program Buruan SAE. Itu kami dorong rodanya berdua sama saya. Jalurnya dari seputaran kompleks sini saja, tapi setelah ada molis jangkauan berdagang kita bisa lebih jauh," katanya.

Memang, daya jelajah dari Warung Berkah Sauyunan meningkat drastis. Tak hanya satu RW, tetapi bahkan mencapai ke tiga kelurahan. Sekadar diketahui, Molis ini memiliki daya jelajah hingga 35 kilometer. Pengisian daya secara penuh dilakukan selama empat jam.

Selain daya jelajah yang bertambah, barang dagangan yang terangkut juga lebih banyak dan variatif. Alhasil perubahan itu berdampak positif pada omzet yang terus meningkat tajam.

"Dulu jualan sayur semacam, misal kangkung saja yang sekeangkutnya dari kebun hidroponik, nah kalau sekarang dagangan jadi lebih banyak. Otomatis omzet bertambah hingga tiga kali lipat," ucap Ina.

Masakan dan sayur mayur di dalam showcase Molis. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)

Pengelola warung menerapkan standar kualitas yang ketat bagi setiap anggota atau masyarakat yang ingin menitipkan produk kuliner. Maksud baiknya, adalah produk-produk kuliner yang dipajang dalam molis memiliki kualitas yang prima agar menarik minat dan memuaskan pembeli.

"Kita tetapkan standar, tapi sambil kita berikan masukan, misalnya lotek, dulu pernah lotek ini sayurnya terlalu matang kata beberapa orang yang mencoba, lalu kita coba kasih masukan agar diperbaiki. Setelah diperbaiki baru kita jajakan, alhamdulillah jadi salah satu produk terlaris," kata Ina.

Ika yang juga menitipkan masakan aneka pepes juga kecipratan manfaat dari molis ini. Misalnya untuk pepes ikan, dulu hanya menghabiskan 2 kilogram, tetapi setelah dipromosikan melalui molis dan aplikasi perpesanan jumlah pepes yang ia produksi jadi lebih banyak.

"Naik juga tiga kali lipat, kadang kalau pepes itu ada yang pesan banyak sampai 10 kilogram saya bikinnya. Sekarang ini paling sedikit 5 kilogram lah, pepesnya tak hanya ikan, ada juga pepes peda, pepes jamur, pepes ayam," kata Ika.

Kehadiran Molis Warung Berkah Sauyunan ini tak hanya memancing perhatian warga yang memandang karena bentuknya yang unik. Namun juga memiliki nilai plus di mata pembeli karena kesan bersih yang ditonjolkan.

"Iya lebih higienis, harga lebih terjangkau juga. Membantu masyarakat kecil, kebersihannya juga bagus. Kepakailah buat ibu-ibu,mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi," ujar Elin, salah seorang langganan Warung Berkah Sauyunan.

Kehadiran Molis Warung Berkah Sauyunan ini tak hanya memancing perhatian warga yang memandang karena bentuknya yang unik. Namun juga memiliki nilai plus di mata pembeli karena kesan bersih yang ditonjolkan. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)

Hasil dari kegiatan ekonomi ini pun sebagian disisihkan untuk kegiatan sosial yang dilakukan tiga kali setahun, dan program Jumat Berkah dengan membagikan makanan ke masjid yang melaksanakan salat Jumat atau menyasar lansia.

Ke depan, Warung Berkah Sauyunan akan melayani pelanggan secara online melalui jasa ojek online. Produk kuliner atau sayuran, tentu saja bakal dipajang di Molis. "Rencananya ke depan kita akan modifikasi bagian showcase-nya, jadi biar kuliner terpisah dengan bahan makanan, dan agar lebih rapi juga," tutur Ina.




(yum/bbn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork