Nasib pilu dialami Arif Hidayat (23). Santri asal Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten ini tewas setelah tertimbun tanah longsor yang terjadi di pondok pesantrennya pada Sabtu (11/13) kemarin.
Informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi di sebuah pondok pesantren di wilayah Rangkasbitung, Lebak pada pukul 02.00 WIB. Korban tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari tanah longsor saat itu setelah diketahui tengah terlelap di dalam kobong atau kamar tidurnya di ponpes.
"Ya benar. Ada korban akibat tanah longsor di desa saya, korbannya seorang santri dan dinyatakan meninggal dunia," kata Kepala Desa Rangkasbitung Timur Udi Suhendi saat dikonfirmasi wartawan via telepon di Lebak, Banten, Minggu (12/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kejadian itu, tubuh korban diketahui langsung tertimbun longsoran tanah yang menerjang pondok pesantrennya. Tubuh korban pun baru bisa dievakuasi 30 menit kemudian oleh rekan-rekannya menggunakan peralatan seadanya.
"Setelah korban berhasil diangkat, korban diurus di rumah pa kyai. Tapi korban kondisinya udah keadaan lemas terus jam setengah lima dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.
Pada masa hidupnya, korban diketahui merupakan sosok seorang santri yang menjadi panutan bagi adik tingkatnya di ponpes tersebut. Korban bahkan dikenal sebagai santri senior yang kerap mengajar ngaji para juniornya.
"Dia itu santri pertama di sini, orangnya baik dan ramah. Suka ngajar ngaji adik-adik kelasnya, termasuk saya," kata rekan korban Cece Rahmatullah.
Cece bercerita, sebelum kejadian, korban bersama dengan para santri lainnya sempat melakukan rutinitas mengaji di lingkungan ponpes setelah sholat Isya. Usai mengaji, mereka lalu kembali ke kobongnya masing-masing untuk istirahat.
"Pas kembali ke kobong mau tidur, itu tiba-tiba ada suara kenceng dari arah belakang. Pas kita lihat, kobongnya Kak Arif udah jebol kena longsor. Yaudah tuh kita langsung tolongin, tapi pas mau salat subuh beliau udah meninggal dunia," tuturnya.
Cece dan santri di sana pun merasa kehilangan dengan sosok korban. Kini, jasad korban sudah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan di rumah duka.
"Kehilangan sekali pak, apalagi Ka Arif itu udah ngajarin saya ngaji tiga tahun semenjak saya mondok di sini," pungkasnya.
(mud/mud)