Kecewa Harga Anjlok, Petani Cianjur Buang 20 Ton Tomat Hasil Panen

Kecewa Harga Anjlok, Petani Cianjur Buang 20 Ton Tomat Hasil Panen

Ismet Selamet - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 11:32 WIB
Petani Cianjur buang tomat hasil panen akibat harga yang anjlok.
Petani membuang tomat hasil panen akibat harga anjlok di pasaran. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Cianjur -

Petani di Kabupaten Cianjur membuang 20 ton tomat hasil panen. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan lantaran harga tomat di pasaran anjlok hingga 70 persen.

Uu (60), petani tomat di Desa Girimukti mengatakan, harga tomat saat ini hanya Rp 1.500 ribu per kilogram. Sedangkan normalnya, harga tomat mencapai Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu per kilogram.

"Harga mulai mengalami penurunan sejak sebulan lalu. Puncaknya sekarang harga tomat hanya Rp 1.500 per kilogram," kata Uu, Rabu (8/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjloknya harga tomat, menurut Uu, membuat petani merugi puluhan juta rupiah. Sebab pendapatan tidak sebanding dengan biaya tanaman dan perawatan hingga panen.

"Biaya untuk satu pohon tomat, yaitu sebesar Rp 10 ribu, dengan hasil panen mencapai 4 sampai 5 kilogram, sedangkan harga jualnya saat ini hanya Rp 1.500 per kilogram. Tentunya hal itu membuat para petani mengalami kerugian," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kualitas Tomat

Kondisi itu diperparah dengan pasar yang tidak menerima tomat dengan kualitas sedang atau rendah. Murahnya harga tomat membuat distributor hanya menerima tomat kualitas super.

"Kalau harga normal, tomat yang kualitas sedang arau rendah juga diterima distributor meskipun dengan harga di bawah kualitas super. Makanya, sudah harga rendah, tomat yang dipanen juga tak bisa terjual seluruhnya," ujarnya.

"Makanya karena kesal para petani membuang tomat hasil panen yang tidak diterima distributor. Ada sekitar 20 ton hasil panen petani di sini yang dibuang," kata Uu menambahkan.

Menurutnya, penurunan harga diduga karena stok tomat yang melimpah pasca panen raya tomat di berbagai daerah. "Penyebab pastinya kurang tau, tapi kemungkinan karena banyaknya stok barang, sehingga harga tomat di pasaran terus mengalami penurunan," ucapnya.

Uu berharap pemerintah melalui dinas terkait untuk segera melakukan sejumlah upaya agar tidak terus mengalami kerugian. "Diharapkan ada perhatian, minimal nya dengan menstabilkan harga di tingkat distributor atau pasaran," kata Uu.

Respons Pemkab Cianjur

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur Tohari Sastra mengatakan untuk harga tomat di pasar tradisional saat ini masih di angka Rp 6.000 per kilogram.

Menurutnya penurunan harga diduga terjadi di tingkat bandar atau distributor. "Kalau di pasar harga normal, kemungkinan anjloknya harga di tingkat distributor arah bandar. Kami akan coba telusuri agar para petani juga tidak merugi," kata Tohari.

Simak juga 'Frustrasi Petani Boyolali: Harga Panen Buahnya Anjlok, Pilih Kasih ke Sapi':

[Gambas:Video 20detik]



(bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads