"Pada saat kejadian awal, visual gunung tertutup kabut. Awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan dan hingga saat ini masih berlangsung," kata Kabid Mitigasi Gunung Berapi Kristanto saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/12/2021).
Seperti diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Kristanto menyebut, sebelum erupsi, terjadi laharan pada pukul 13.30 WIB.
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB," ujarnya.
Berdasarkan keterangan Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.
"Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter," kata Abdul, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Penjelasan BNPB soal Erupsi Gunung Semeru |
(yum/bbn)