Polda Jabar membongkar sindikat pemalsu Kartu Prakerja. Sindikat ini mendulang uang dalam aksi kejahatannya.
Sindikat ini dibongkar oleh Subdit 1 Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang dipimpin Kasubdit Kompol Andry Agustiano. Polisi menggerebek dan menangkap empat orang inisial AP, AE, RW, dan WG. Mereka digerebek polisi di salah satu hotel di Kota Bandung.
"Para tersangka ini membuat Kartu Prakerja fiktif," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan sindikat pemalsu Kartu Prakerja ini sudah beroperasi sejak 2019. Modus yang digunakan sindikat ini menjebol database kependudukan yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sejumlah daerah.
"Pelaku yang diduga melakukan akses ilegal terhadap database kependudukan yang digunakan untuk membuat Kartu Prakerja fiktif yang merupakan program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," tutur dia.
Tonton juga Video: Cerita Pecatan Satpam Kini Jadi Supervisor Berkat Kartu Prakerja
Pengungkapan kasus pemalsuan Kartu Prakerja oleh Polda Jabar ini bermula dari banyaknya kabar kebocoran data kependudukan yang disalahgunakan. Bahkan diperjualbelikan secara bebas.
Berangkat dari itu, penyidik melakukan penelusuran dan patroli siber. Dalam proses penyelidikan, tim mendapati ada sindikat jual beli data.
"Hasil penyelidikan dan profiling kemudian didapat data sindikat pembuatan Kartu Prakerja yang diregister dengan data hasil hacking ke Dukcapil. Para tersangka dapat diamankan berikut barang buktinya," kata Arief.
Kasus sindikat pemalsu Kartu Prakerja ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar. Sementara para pelaku sudah ditahan di Polda Jabar.