Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember diperingati anak-anak penyandang disabilitas Majalengka dengan aksi sosial. Anak-anak disabilitas ini membuat macam-macam kuliner tradisional yang kemudian dibagikan kepada pengguna jalan.
Dilihat detikcom Jumat (3/12/2021), anak-anak penyandang disabilitas di SLB-B YPLB Majalengka sudah hadir sejak pagi hari untuk membuat kuliner tradisional seperti minuman bajigur dan kue bika ambon.
Dengan dibantu para gurunya, anak-anak yang mayoritas merupakan penyandang tunarungu dan tunawicara ini terlihat antusias mengikuti kegiatan sosial ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. Anak-anak membuat macam-macam olahan makanan khas daerah seperti bajigur dari Jawa Barat dan bika ambon dari Medan," kata Kepala SLB-B YPLB Majalengka Sri Aminah.
Setelah itu, anak-anak penyandang disabilitas ini langsung bergegas keluar sekolah untuk membagikan makanan buatannya kepada pengguna jalan.
Aminah mengungkapkan hal tersebut dilakukan untuk memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Kata dia, meski memiliki kekurangan fisik, namun anak-anak diajarkan agar tidak bergantung pada rasa kasihan orang lain.
"Tujuannya untuk menanamkan pendidikan karakter bahwa kita anak-anak yang tidak bisa bicara, tidak bisa mendengar tapi mampu berbagi, mereka tidak boleh dikasihani dan harus mampu berbagi kepada sesama," ucapnya.
SLB-B YPLB Majalengka sendiri diketahui memiliki 56 siswa yang mengenyam pendidikan tingkat TK, SD, SMP hingga SMA. Aminah mengungkapkan sampai saat ini sudah banyak lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja.
Yang terbaru, kata dia, ada alumni SLB-B YPLB Majalengka yang diterima kerja di negeri matahari terbit alias Jepang. "Sudah ada 4 siswa yang bekerja di Jepang terakhir kemarin-kemarin baru terima, ada juga yang jadi wirausahawan, kerja di bengkel juga ada," tandasnya.
(mso/mso)