Sejumlah berita menyita perhatian pembaca Jabar hari ini. Mulai dari Valencya divonis bebas hingga Salam dari Majalengka ala Bang Godeg.
Valencya Divonis Bebas
Valencya, istri yang sempat dituntut 1 tahun penjara gegara omeli suaminya divonis bebas oleh ketua majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sidang putusan, majelis hakim yang dipimpin oleh hakim ketua, Ismail Gunawan, dengan susunan anggota majelis hakim, Selo Tantular dan Arif Nahumbang Harahap, menilai Valencya tidak terbukti secara sah bersalah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) secara psikis sebagaimana dalam dakwaan jaksa.
"Terdakwa Valencya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan penuntut umum. Membebaskan terdakwa dari dakwaan penuntut umum. Memulihkan hak hak terdakwa dalam kedudukan harkat martabatnya," ucap Ismail, selaku ketua majelis hakim, saat membacakan putusan, Kamis (2/12/2021) di PN Karawang.
Setelah putusan tersebut, Valencya kemudian sujud syukur di hadapan majelis hakim, dan menangis mendengar putusan yang dibacakan.
Valencya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung pembebasannya.
"Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung saya bebas dalam kasus yang menimpa saya, tanpa dukungan masyarakat saya tidak bisa membayangkan apa yang akan menimpa saya di kemudian hari dan untuk semua yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Kiranya Tuhan yang maha esa bisa melindungi kita semua dan amal baik kita semua akan berlipat ganda," ucapnya.
Valencya juga berharap kepada semua pihak untuk tidak lagi membuat permasalahannya berlarut-larut dan berlanjut.
"Harapan saya pihak-pihak di luar sudahlah. Sudah cukup 20 tahun saya dirongrong. Stop semua fitnah dan rekayasa Tuhan tidak tidur karena ini bukan kasus saya satu-satunya masih ada kasus lain yang dilaporkan terhadap saya maka berikutnya saya memberikan kuasa saya kepada pengacara baru saya 11 orang, yang akan membantu saya dalam kasus berikutnya," tandasnya.
Sekadar diketahui, penanganan perkara ini membetot perhatian publik dan berbuntut panjang. Kejagung mendapatkan temuan dugaan pelanggaran dalam proses penanganan kasus dengan terdakwa Valencya alias Nengsy Lim tersebut. Valencya dituntut 1 tahun bui di PN Karawang gegara omeli suami mabuk.
Hal itu membuat Jaksa Agung ST Burhanuddin mengambil sikap. Kejagung kemudian melakukan eksaminasi khusus dengan beberapa temuan dugaan pelanggaran. Adapun pelanggaran yang dilakukan mulai dari ketidakpekaan jaksa dalam penanganan kasus, tidak mengikuti pedoman dalam penuntutan, tak menjalani pedoman perintah harian Jaksa Agung hingga pembacaan tuntutan yang ditunda selama empat kali.
Penanganan kasus tersebut diambil alih oleh Kejagung. Tim dari Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum yang akan melanjutkan penanganan perkara Valencya.
Buah dari atensi itu, JPU menarik tuntutan sebelumnya dan menuntut Valencya untuk bebas.
Tuntutan bebas itu dilakukan saat Jaksa membacakan replik atau tanggapan atas nota pembelaan atau pleidoi Valencya. Replik dibacakan Jaksa saat sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Karawang pada Selasa (24/11/2021).
"Berdasarkan pertimbangan. Jaksa Agung selaku penuntut umum tertinggi menarik tuntutan jaksa penuntut umum yang dibacakan terhadap diri terdakwa Valencya," ucap JPU saat membacakan replik.
'Salam dari Majalengka' Ala Bang Godeg
Seorang pria di Kabupaten Majalengka menarik perhatian warganet karena menirukan gaya 'Salam dari Binjai'. Bedanya, aksi pria bernama Memed alias Bang Goded ini lebih ekstrem, yakni meninju sarang tawon.
Bang Goded, yang merupakan warga Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, memamerkan gerakan berbahaya meninju sarang tawon vespa hingga hancur. Tidak lupa, sebelum melakukan aksi tak patut ditiru tersebut, dia mengucapkan 'Salam dari Majalengka'.
Bang Godeg memang dikenal sering berburu sarang tawon dan lebah. Sudah dua tahun terakhir dia mencari sarang tawon atau lebah untuk diambil madunya.
"Saya memang sering cari sarang tawon. Sudah dua tahunan cari sarang tawon atau lebah," kata Bang Godeg, Kamis (2/12/2021).
Pria yang berprofesi sebagai pedagang dan tukang bangunan ini mengaku tidak setiap hari mencari sarang tawon. Ia hanya mencari jika mendapat informasi lokasi sarang tawon.
"Kalau cari (sarang tawon) ini memang dari dulu, cari madu seketemunya saja. Nggak selalu tiap hari. Kalau pekerjaan mah apa saja saya mah. Cuma kalau tahu ada madu, ya diambil. Kalau kerjaannya sih ya ke bangunan, jualan keliling gitu," tutur Bang Godeg.
Bang Godeg, yang saat ini bekerja di Bogor, mengungkapkan aksi berburu sarang tawon dilakukannya saat pulang ke Majalengka. Bahkan, sewaktu dia pulang, sudah banyak rekan-rekannya yang menginfokan lokasi sarang tawon di Majalengka.
Info dari rekannya, Bang Godeg juga terkadang menerima permintaan dari masyarakat yang resah akan keberadaan sarang tawon di sekitar rumah. "Kalau pas cari sarang tawon pas saya pulang ke Majalengka. Kalau saya pulang langsung anak-anak itu memberi tahu ada sarang tawon di kampung-kampung itu. Ya sudah besoknya langsung saya ke sana buat bersihkan," ujarnya.
"Ada juga orang biasanya dari perumahan yang minta, kebanyakan itu sarang tawonnya di genting. Kalau begitu, saya mah pasti tolong, nggak pernah saya minta imbalan," Bang Godeg menambahkan.
Pelajar di Bandung Gasak Kotak Amal Masjid Buat Foya-foya
Pelajar di Kota Bandung menggasak duit Rp 1,8 juta dari dua Masjid di Bandung. Uang kotak amal digunakan pelajar untuk foya-foya.
"Ini mereka gunakan gaya hidup dan kebutuhan sehari hari dan membayar penginapan," ujar Kapolsek Gedebage Kompol Heri Suryadi di Mapolsek Gedebage, Bandung, Kamis (2/12/2021).
Kedua pelajar SMA-SMK berinisial SA (16) dan MBA (16) ini melakukan pencurian kotak amal di Masjid Al Kahfi dan Masjid Miftahul Jannah yang berada di kawasan Bumi Adipura.
Adapun uang yang berhasil dibawa oleh kedua pelaku ini sebesar Rp 1,8 juta. Duit tersebut berasal dari kotak amal di Masjid Al Kahfi sebesar Rp 1,2 dan di Masjid Miftahul Jannah Rp 600 ribu.
"Sisa yang kita sita Rp 200 ribu," kata dia.
Heri menambahkan adapun kedua tersangka menyasar lebih dahulu kedua Masjid itu. Saat sepi, mereka langsung melakukan aksinya dengan membawa langsung kotak amal tersebut dan dibongkar menggunakan potongan gunting.
"Dibuka kotak menggunakan gunting. Lalu kotak amal di buang di kali Cipamokolan," katanya.
Rumah Wakil Ketua DPRD Bandung Barat Disatroni Maling
Rumah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Ida Widaningsih di Kecamatan Cisarua disatroni kawanan maling pada Rabu (1/12/2021) sekitar pukul 04.30 WIB.
Beruntung maling tersebut gagal melancarkan aksinya lantaran pagi itu suasana rumah Ketua DPC PDIP Bandung Barat itu sudah ramai mengingat keluarganya hendak menunaikan salat subuh berjamaah.
"Jadi sudah membobol kunci gembok, sudah masuk ke dalam kelihatan dari CCTV. Tapi anak-anak setengah 5 subuh itu sudah bangun karena mau pada solat jadi pintu dan jendela dibuka," ungkap Ida saat dihubungi, Kamis (2/12/2021).
Ida mengatakan ia sebetulnya tak mengetahui jika hari itu rumahnya disatroni maling. Hal itu baru disadarinya ketika hendak membuka gembok pintu pagarnya namun ternyata gemboknya sudah tak ada.
"Jadi enggak kepergok, malah kita enggak tahu ada maling. Kita tahunya itu dari CCTV, awalnya kan kita nyari gembok kemana dan pintu kebuka. Saya nyuruh anak lihat CCTV ternyata ada orang mau maling," kata Ida
Dari rekaman CCTV maling yang menyatroni rumahnya berjumlah dua orang. Satu orang berjaga di atas motornya sementara seorang pelaku lagi masuk ke rumahnya.
"Pelakunya dua orang, kalau lihat dari CCTV mereka incar motor. Tapi karena rumah sudah ramai enggak jadi malingnya. Motor sama mobil juga kan sudah sistem remote," jelas Ida.
Ia mengatakan di wilayah tempat tinggalnya saat ini memang sedang marak aksi maling. Beberapa waktu sebelumnya dua tetangganya sama-sama kemalingan dengan motor yang jadi sasarannya.
"Tapi memang di Cisarua ini lagi banyak kejadian (maling), sama modusnya bobol gerbang sama gembok. Ada warga lain kehilangan motor satu, orang SPN juga kehilangan motor. Jadi memang lagi rawan," tegas Ida.
Reuni 212, Massa di Karawang ke Jakarta
Massa dari Karawang hadiri Reuni 212 di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Mereka rencananya akan dipulangkan siang ini.
Berdasarkan informasi ada sejumlah orang dari Karawang mengikuti reuni tersebut. Namun khusus massa dari Front Persaudaraan Islam (FPI) hanya ada 100 orang yang hadir di Jakarta.
"Jadi sebenarnya tidak ada instruksi dari DPP untuk ikut reuni 212, tapi memang saat ini ada 100 anggota yang memang sudah ada di Jakarta, di Masjid Cut Mutia itu inisiatif sendiri tapi rencana habis dzuhur akan pulang," kata Ketua FPI Tomi Miftah Faried saat dihubungi melalui telepon selular, Kamis (2/12/2021).
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono membenarkan pernyataan dari FPI Karawang.
"Jadi jauh hari kami sudah berkomunikasi baik dengan Ketua FPI, Ustad Tomi menyatakan sehabis dzuhur akan memulangkan anggotanya, tadi bilangnya hanya ada 50 anggota yang ke Jakarta beserta Ustad Tomi di Masjid Cut Mutia Jakarta," kata Aldi saat dikonfirmasi.
Aldi menyebutkan tidak ada ribuan massa dari Karawang yang hadiri Reuni 212. "Jadi tidak ada sebenarnya ribuan massa, Ustad Tomi sudah instruksikan agar anggotanya tidak ke Patung Kuda," jelasnya.
Terkait pengamanan, pihaknya mengakui tidak ada pengamanan khusus karena tidak ada yang berangkat. "Kan tidak ada yang berangkat, jadi tidak perlu ada pengamanan khusus," tandasnya.