Situ Cipanten masih menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan saat datang berkunjung ke Kabupaten Majalengka. Warna air di situ yang konon bisa berubah-ubah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Situ Cipanten ini berada di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang yang berjarak berkisar 16 kilometer dari pusat Kota Majalengka. Tempat ini cocok dijadikan tujuan berlibur keluarga karena udaranya yang sejuk membuat siapapun yang datang akan betah berlama-lama disana.
Selain bisa menikmati keindahan alam, wisatawan juga bisa bermain berbagai jenis wahana yang telah disediakan oleh pengelola seperti sepeda gantung, bebek gowes, perahu dayung hingga memberi makan ikan yang ada dalam air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat detikcom datang ke lokasi, air Situ Cipanten sedang berwarna hijau. Selain hijau, air di situ ini juga bisa berwarna biru bening dan coklat. Trisna Bayu Patria salah seorang pengelola Situ Cipanten mengatakan, air situ akan berwarna biru bening pada pertengahan Desember nanti.
"Airnya disini kalau musim kemarau warnanya hijau, kadang coklat. Kalau musim hujan itu yang bagus, biru bening kelihatan sampai dasar. Nanti pertengahan Desember itu mulai biru, yang paling bagus dilihat bulan Januari - Februari," katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/11/2021).
Bayu menjelaskan kondisi itu disebabkan karena faktor alam dimana ada 7 mata air di Situ Cipanten yang membuat lumut terbawa arus saat musim hujan sehingga air menjadi berwarna biru bening.
"Faktor alam, ada 7 sumber mata air jadi kalau hujan lumut itu pada turun ke dasar jadi warnanya biru. Kalau kemarau lumut naik jadi hijau warna airnya kadang coklat," jelasnya.
Situ Cipanten ini selalu ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai daerah. Selain Majalengka, banyak wisatawan datang dari Indramayu, Cirebon hingga Jabodetabek. Untuk tiket masuk Situ Cipanten juga sangat terjangkau.
Bagi orang dewasa hanya perlu membayar Rp 10 ribu, sedangkan anak-anak Rp 5 ribu. Harga tiket itu belum termasuk sewa wahana seperti bebek gowes, sepeda gantung dan perahu dayung. Pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu yang sudah termasuk fasilitas dokumentasi.
(mud/mud)