Singgung Jateng, Ridwan Kamil Usul Pemekaran Desa di Jabar

Singgung Jateng, Ridwan Kamil Usul Pemekaran Desa di Jabar

Yudha Maulana - detikNews
Jumat, 26 Nov 2021 18:22 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) berbincang dengan warga saat meninjau Sodetan Cisangkuy di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil meninjau Sodetan Cisangkuy serta berdiskusi dengan warga terkait penanganan banjir di Kabupaten Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Ridwan Kamil (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan adanya pemekaran di tingkat desa kepada pemerintah pusat. Pemekaran desa ditujukan agar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat lebih optimal.

Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, saat ini terdapat kurang lebih 50 juta penduduk di Jabar. Puluhan juta warga itu berada di 27 wilayah administrasi atau kabupaten/kota. Jauh berbeda dibandingkan Jawa Timur, yang memiliki 38 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 40 jutaan jiwa.

"Penduduknya kebanyakan, wilayah administrasinya sedikit, harusnya daerah kabupaten/kota di Jawa Barat di empat puluhan, sekarang kita hanya 27 (kabupaten/kota), kalau pakai rasio Jawa Timur ya, satu juta penduduk itu untuk satu wilayah kota/kabupaten," kata Kang Emil di Hotel Preanger, Kota Bandung, Jumat (26/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Kang Emil juga menemukan ada suatu desa di Jabar yang memiliki jumlah penduduk sekitar 50 ribu orang. Jumlah penduduk yang sama, ia temukan di suatu daerah kabupaten di Pulau Sulawesi.

"Sehingga pelayanan menjadi lambat, menjadi jauh mahal dengan konsep pemekaran desa ini minimal, idealnya dua kali lipat kalau pakai rasio di Jateng," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Jateng aja desanya 8.000 penduduknya 34 juta, kita penduduk 50 juta desanya cuma 5.000. Sehingga Jabar dan Jateng (selisih) Dana Desa-nya bisa Rp 3 triliun bedanya, kali lima tahun jadi Rp 15 triliun, hak kita banyak yang tersendat gara-gara jumlah desanya lebih sedikit," kata Kang Emil.

Dorong Pembentukan Bumdes

Selain pemekaran desa, Kang Emil juga menargetkan seluruh desa di Jabar memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) masing-masing pada 2023 mendatang. Sejak 2018 lalu, sedikitnya 1.400 telah lahir sehingga sampai saat ini ada 5.021 Bumdes dari 5.300 desa.

"Insya Allah dalam dua tahun kita kebut, sehingga semua desa punya badan usaha. Kami ingin ada lompatan, kalau bintang dua itu (omzet) di bawah Rp 10 juta, kalau bintang lima itu omzetnya miliaran. Supaya bisa bintang lima ya kami mengajak kolaborasi BUMD dan kolaborasi BUMN khususnya di sektor pangan," ujar Kang Emil.

Untuk memaksimalkan potensi Bumdes, pihaknya bermitra dengan anak usaha BUMN, Mitra Bumdes Nusantara yang akan berperan sebagai pembina dan pembeli produk-produk Bumdes di Jabar.

"Sehingga konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia ini diakselerasi, 2023 melihat bumdes maju dengan omset di atas Rp 1 miliar dan menjadi pilihan masa depan anak-anak muda di Jawa Barat untuk memilih desa sebagai pilihan aktivitas ekonomi di masa depan," ucapnya.

(yum/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads