Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan pembekalan mengenai sharing partnership bagi Dandim se-Jabar di Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter), Bandung Barat.
Pembekalan yang diikuti oleh 100 lebih Dandim di Jawa Barat itu menekankan pada penyampaian materi mengenai membangun sinergitas yang diterapkannya di Jawa Timur pada Dandim yang menjaga teritorial di setiap daerah.
"Sharing partnership ini sebuah kebutuhan bukan karena Jawa Timur ini teritorialnya besar dan penduduknya juga besar tapi bahwa begitu banyak kompleksitas masalah yang tidak berdiri sendiri, masing-masing saling bergelindang," ungkap Khofifah kepada wartawan saat ditemui usai pembekalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah mengatakan pola sharing partnership yang diterapkannya di Jawa Timur terutama selama terjadinya pandemi COVID-19 yakni empat pilar desa sebagai tingkat terbawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kami bahkan di tingkat desa saat pandemi COVID-19 itu menyebutnya 4 pilar yang terdiri dari babinsa, babinkamtibmas, bidan desa, lurah/kades. Pilar di desa harus menyatu semuanya," tutur Khofifah.
"Jadi betapa partnership di antara mereka di lini bawah itu harus terbangun sampai kemudian di Jatim itu terbangun," kata Khofifah menambahkan.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dan beragam baik dari sisi agama, bahasa, budaya, hingga adat. Maka untuk membangun partnership itu harus dengan inklusifitas.
"Dengan pola saling mempercayai, memahami, menghormati pemikiran satu dengan yang lain. Jadi ada understanding, respect, trust di antara seluruh elemen strategis di negeri ini khususnya Jatim. Pemikiran seperti ini yang tadi saya sampaikan pada Dandim," pungkas Khofifah.
(mud/mud)