Tinjau Floodway Cisangkuy, RK: Tahun Depan Banjir Tinggal 70 Hektare

Tinjau Floodway Cisangkuy, RK: Tahun Depan Banjir Tinggal 70 Hektare

Muhammad Iqbal - detikNews
Senin, 22 Nov 2021 18:51 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Floodway Cisangkuy, Kabupaten Bandung.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Floodway Cisangkuy, Kabupaten Bandung (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom).
Kabupaten Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau langsung Sudetan (Floodway) Cisangkuy, Kabupaten Bandung, Senin (22/11/2021). Dalam kunjungannya, Ridwan Kamil menyebut bahwa Sudetan Cisangkuy dapat mengurangi luas genangan banjir hingga 300 hektare di kawasan langganan banjir seperti Dayeuhkolot.

Pria yang akrab disapa Kang Emil menyebutkan Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan Sudetan Cisangkuy dalam waktu dekat. Maka dari itu, dirinya mencoba memastikan progres pembangunan sudetan tersebut.

"Saya ke sini untuk mengecek rencana persiapan presiden ingin melihat kemajuan Sungai Citarum dari berbagai aspek," ungkap Kang Emil kepada wartawan di sela kunjungannya, Senin (22/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudetan Cisangkuy disebut dapat mengurangi genangan banjir di Bandung Raya khususnya di kawasan langganan banjir seperti Dayeuhkolot. Kang Emil mengatakan, Sudetan Cisangkuy dapat mengurangi hingga 300 hektare luasan banjir di kawasan langganan banjir di Kabupaten Bandung.

"Yang kedua dari aspek banjir, berkat kerja dari pak presiden, menteri, provinsi, kabupaten dan BBWS kita bisa mengurangi, yang biasanya 370-an hektare di Dayeuhkolot, rutin beritanya berhari hari di televisi, Insya Allah tahun depan sudah berkurang tinggal 70-an hektar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sungai Cisangkuy merupakan salah satu sungai yang bermuara ke Sungai Citarum. Luapan Sungai Cisangkuy pun sering kali meluap ke pemukiman warga khususnya Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot.

Kang Emil pun sempat melihat kondisi Sungai Cisangkuy lama yang sebelumnya mengalir dan melewati pemukiman warga. Sungai lamanya pun kini tidak aktif menampung air seperti dahulu. Proyek sudetan tersebut membuat sungai menjauhi pemukiman dan membuat jalur baru.

"Kita belum bisa bilang 100 persen bebas banjir karena itu menurut saya agak takabur, karena fenomena air ini tidak melulu apa yang air kita lihat sehari hari, tapi kadang kadang global warming atau apa yang mempengaruhi curah yang kadang kadang tidak terprediksi," tutur Emil.

Dari data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum menjelaskan bahwa Sudetan Cisangkuy terbagi dalam dua paket pengerjaan. Paket 1, sepanjang 3,75 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 311,53 miliar. Kemudian, paket 2 dibangun sepanjang 1,7 kilometer dengan biaya Rp 320,43 miliar.

Untuk paket 1, akan mengalirkan debit air sekitar 230 meter kubik per detik. Sedangkan paket kedua dapat mengalirkan debit air sekitar 220 meter kubik per detik.

"Dan salah satu yang paling besar itu adalah Rp 800 miliar yaitu menyudet sebuah sungai yang namanya Cisangkuy, yang biasa belok ke pemukiman di Dayeuhkolot kita belokkan oleh BBWS sepanjang 1,7 kilometer sehingga menjauhi pemukiman," ungkap Kang Emil.

"Nah ini melengkapi Retensi Cieunteung, percepatan Terowongan Nanjung dan kemudian Kolam Retensi Andir. Insyaallah akhir tahun selesai bersamaan dengan folder-folder air," pungkasnya.

(mso/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads