Kemenkum HAM Jabar Sebut Penyelundupan Narkoba ke Lapas Tak Akan Putus

ADVERTISEMENT

Kemenkum HAM Jabar Sebut Penyelundupan Narkoba ke Lapas Tak Akan Putus

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 16 Nov 2021 11:41 WIB
Kemenkum HAM Jabar sebut peredaran narkoba ke Lapas tak akan putus
Kemenkum HAM Jabar sebut peredaran narkoba ke Lapas tak akan putus (Foto: Dony Indra Ramadhan)
Bandung -

Area lapas atau rutan khusus narkoba dianggap daerah rawan peredaran narkotika. Upaya penyelundupan narkotika ke dalam pun dinilai tak akan bisa putus.

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Kanwil Jawa Barat Taufiqurrakhman. Dia mengatakan klaimnya itu didasari fakta dan pengalaman selama bertugas di penjara.

"Yang namanya upaya penyelundupan narkoba dari luar ke dalam lapas saya jamin sampai kapan pun akan terjadi upaya penyelundupan dari luar ke dalam," ucap Taufiq saat pemusnahan narkotika di Lapas Kelas IIA Bandung (Banceuy), Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/11/2021).

Taufiq yang pernah menjabat sebagai kepala lapas narkotika di Nusakambangan ini mengatakan klaimnya itu bukan sebatas ucapan belaka. Menurutnya, maraknya upaya penyelundupan ke dalam lapas didasari oleh karakteristik penghuni lapas itu sendiri.

Seperti di Lapas Banceuy misalnya, Taufiq mengatakan dari total sekitar 900 napi, 85 persen di antaranya merupakan napi perkara narkotika.

"Ada kategori pemakai, pecandu, pengedar kecil-kecilan, bandar ada kategori produsen juga. Dengan fakta isinya 85 persen narkoba, kan otomatis keinginan pakai narkoba tetap ada di dalam. Pemakai yang belum taubat, tetap tersugesti. Napi kategori pengedar, bandar melihat pasar bagus di dalam harga dinaikin dikit. Dengan fenomena itu, saya jamin upaya penyelundupan akan terus terjadi apalagi di luar, masyarakat dengan mudah mendapatkan. Jadi sampai kapanpun upaya (penyelundupan) tetap ada," tutur dia.

Menurut dia, pihak lapas tak bisa menolak atau memilih narapidana yang dimasukkan ke bui. Sehingga, terjadi banyaknya perkara narkoba yang ada di dalam satu lapas atau rutan.

Oleh karena itu, kata dia, perlu sinergi antar semua elemen untuk memberantas narkoba khususnya di dalam lapas. Kemenkum HAM Jabar sendiri kerap berkoordinasi dengan instansi lain seperti Polri dan BNN.

"Makanya tadi di sampaikan mari bahu mambahu polisi BNN dan termasuk masyarakatnya mari kita bahu membahu berantas narkoba," kata dia.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Bandung Deni Yus Daniel mengatakan berdasarkan pemetaan area lapas memang menjadi daerah rawan narkotika. Dia mengamini bila isi dari lapas memang mayoritas penyalahguna narkotika.

"Kalau di Kota Bandung yang rawan di lapas karena isinya 80 persen narkotika. Populasi penyalahgunaan dan pengedar di dalam. Dengan komitmen Kadivpas dan Kalapas Banceuy untuk melaksanakan lapas bersinar (bersih narkoba) meruskan salah satu wujud dari P4GN," kata dia.

Salah satu upaya penyelundupan terakhir yang dilakukan di Lapas Banceuy yaitu penyelundupan 87 paket kecil narkoba jenis sabu ke Lapas Banceuy pada bulan lalu. Paket sabu-sabu tersebut diselundupkan dengan cara dilempar ke dalam lapas. Beruntung penyelundupan itu berhasil digagalkan.

Puluhan paket tersebut kemudian dimusnahkan oleh Lapas Banceuy. Selain narkoba jenis sabu, didapat juga tembakau gorila hingga ponsel hasil razia yang dilakukan Lapas Banceuy.

Pemusnahan dilakukan dengan cara memblender sabu-sabu, membakar tembakau hingga memusnahkan ponsel menggunakan air garam.

"Ini Da 87 paket kecil sabu, tiga bungkus tembakau gorila dan 40 alat komunikasi," ujar Kepala Lapas Banceuy Tri Saptono.

(dir/mud)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT