Ratusan buruh dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa dengan mendatangi kantor Bupati Majalengka, Jawa Barat. Mereka menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Aksi sempat berlangsung panas dengan insiden saling dorong antara massa buruh dengan petugas keamanan.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (15/11/2021), massa yang mengatasnamakan aliansi buruh Majalengka ini menggelar orasi di depan kantor Bupati Majalengka. Sebelumnya, massa juga sempat melakukan sweeping ke beberapa pabrik untuk mengajak buruh yang bekerja ikut dalam aksi.
Demontrasi buruh ini sempat memanas dan diwarnai aksi saling dorong antara massa buruh dengan petugas keamanan. Hal itu disebabkan karena massa buruh yang memaksa masuk kedalam kantor Bupati Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, situasi cepat kondusif setelah kordinator aksi dan petugas berhasil meredam massa. Tidak berselang lama, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana keluar dari kantornya untuk menemui massa buruh.
"Kami saat ini datang tidak lain hanya ingin menyampaikan aspirasi bahwa saat ini UMK Majalengka sangat jauh dibawah normal. Kami tahu bapak peduli terhadap kami, bapak tahu UMK tidak layak sama sekali, bapak juga pasti tahu tingkat kesenjangan kaum buruh sangat jauh," ucap Joko Purnomo, Ketua Aliansi Buruh Majalengka saat orasi.
"Saya memohon bagaimana upah di Majalengka bisa naik atau minimal sama dengan Kabupaten tetangga," ucapnya menambahkan.
Orasi Joko tersebut kemudian dijawab oleh Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana yang telah menaiki mobil komando. Di hadapan massa, Tarsono menjelaskan prosedur penentuan upah minimum di Kabupaten Majalengka akan ditetapkan dengan rapat pleno dewan pengupahan.
"Untuk memutuskan UMK tata caranya sudah dipastikan berdasarkan aturan. Kita tidak mau melanggar aturan tidak boleh. Berdasarkan itu kemudian karena ingin tahu tentang kondisi masyarakat khususnya pekerja, sehingga pemerintah tetap memakai dewan pengupahan," kata Tarsono.
Ia menyatakan sangat berharap UMK Majalengka tahun 2022 bisa meningkat. Menurut Tarsono dengan naiknya pendapatan buruh secara otomatis akan membuat laju pertumbuhan ekonomi Majalengka semakin membaik.
"Di situ kita kebijakan pemerintah daerah ingin mendengarkan, kita ingin masyarakat itu pendapatannya tinggi. Kalau tinggi, laju pertumbuhan ekonomi Majalengka tinggi, otomatis pemerintah ikut terbawa baik," ujarnya.
Setelah mendapat keterangan dari Wakil Bupati Majalengka, ratusan massa buruh secara tertib mulai meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.
(mso/mso)