Sejumlah berita menyita perhatian pembaca Jabar hari ini. Mulai dari puluhan makam di TPU Cikadut ambles hingga tren kasus COVID di Bandung naik lagi.
Puluhan Makam Covid Cikadut Ambles
Puluhan makam di pemakaman khusus korban COVID-19 di Blok E2 TPU Cikadut, Kota Bandung, ambles karena diguyur hujan. Petugas pun turun tangan untuk merapikan makam-makam yang ambles tersebut sejak musim penghujan datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, makam-makam yang amblas tersebut menimbulkan cekungan sedalam kurang lebih 10 - 30 sentimeter. Cekungan di atas makam muncul karena pelapukan peti atau tanah kuburan yang kurang padat karena digali menggunakan alat berat.
"Kurang lebih ada 25 sampai 30 makam. Tapi amblesnya masih wajar ya, karena faktor alam dan hujan lebat. Sekarang juga lagi kita rapikan lagi," ujar Koordinator Penggali Makam Soni Santoso saat ditemui detikcom di TPU Cikadut, Kamis (11/11/2021).
Soni mengatakan makam-makam yang ambles ini bermunculan begitu musim penghujan datang yakni sekitar akhir Oktober lalu hingga sekarang. Pihaknya pun segera menindaklanjuti jika ada pihak keluarga almarhum yang melaporkan jika makam keluarganya ambles.
"Kualitas peti juga memengaruhi amblesnya makam ini, karena ada juga peti yang terbuat dari bahan tipis begitu, jadi lebih cepat pelapukannya," ujar Soni melanjutkan.
Kendati begitu, ujar Soni, amblesnya makam ini merupakan hal yang wajar oleh faktor alam. "Jadi celah yang ada karena peti yang lapuk bisa dipadatkan secara alami, tapi kita segera ratakan dan dibentuk seperti makam kembali seperti semula," kata Soni.
Simak video 'Momen Satu Keluarga di Kabupaten Bandung Diusir Warga, Apa Masalahnya?':
Mantan Bupati Garut Agus Hamdani Meninggal
Mantan Bupati Garut Agus Hamdani tutup usia. Agus meninggal di rumahnya pada dini hari tadi.
Kabar meninggalnya Agus Hamdani dibenarkan salah seorang pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Slamet Timur.
"Iya betul, meninggal dini hari tadi," kata Slamet saat dikonfirmasi, Kamis (11/11/2021).
Menurut informasi yang dihimpun, Agus Hamdani meninggal Kamis dini hari tadi sekira pukul 00.05 WIB. Namun hingga saat ini penyebab kematiannya belum diketahui.
"Penyebab meninggalnya saya juga belum tahu pasti," ujar Slamet.
Bupati Rudy Gunawan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Agus. "Saya atas nama Bupati Garut dan mewakili Pemkab Garut mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya pak Agus Hamdani," ujar Rudy, Kamis (11/11/2021).
Agus Hamdani menjabat bupati Garut setelah menggantikan Aceng Fikri yang dilengserkan. Sebelum menjadi bupati, Agus Hamdani sempat menjadi wakil bupati Garut mendampingi Aceng pada 2012-2013. Saat itu, dia menggantikan Wabup Garut Dicky Chandra.
Saat ini Agus Hamdani merupakan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut periode 2019-2024.
Tren Kasus Positif Covid Kota Bandung dan 4 Daerah di Jabar Naik
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut ada kenaikan tren kasus COVID-19 di lima kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal itu diungkapkannya usai melakukan rapat secara virtual dengan Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (10/11/2021) petang.
Lima kabupaten itu yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon dan Kota Sukabumi. "Ada lima kota/kabupaten yang tren (kasus covid) naik, walaupun naiknya tidak mengkhawatirkan," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil, Kamis (11/11/2021) malam.
Berdasarkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) pada 11 November 2021 pukul 13.00 WIB, dalam tujuh hari terakhir di Kota Bandung terjadi penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 231 kasus.
Sedangkan di Kota Cimahi terdapat penambahan 11 kasus terkonfirmasi dalam sepekan terakhir, begitupun dengan Sumedang 12 kasus dalam periode yang sama. Sedangkan di Kota Cirebon 5 kasus dalam sepekan, dan terakhir di Kota Sukabumi sebanyak 9 kasus.
"Itu akan kita cermati," ujar Kang Emil.
Kang Emil mengatakan saat ini persentase vaksinasi COVID-19 di Jabar baru mencapai 64% dan akan terus digenjot. Menurutnya, hingga kemarin ada beberapa daerah di Jabar yang mulai mendekati herd immunity.
"Beberapa daerah kemungkinan akan tercapai. Beberapa daerah lagi kita push, masih belum (bagus). (Penyebabnya) kemampuan mengajak orang masih lemah, khususnya lansia. Problem lansia kita jadi catatan di kementerian," ujarnya.
Meski demikian, sejauh ini, Kang Emil mengatakan progres vaksinasi di Jabar masih berada di jalurnya. "Kalau 64 persen itu sebagian daerah sudah di atas 70 persen. Cuman karena dirata-rata dengan daerah yang di bawah, jadi jatuhnya di 64 persen. Secara keseluruhan kita ini terbanyak se-Indonesia jumlah vaksinasi, dosis 1 yang diserap kita itu 23 juta. Dosis 2 kita 14 juta," katanya.
"Dibandingkan Jateng, Jatim, DKI dan lain lain. Jumlah yang disuntiknya jauh lebih banyak. Tapi kalau dipersentasikan balik lagi, udah bagus cuman kalau jumlah penduduknya banyak tentu berpengaruh," ujar Kang Emil menambahkan.
Fakta Baru Sekeluarga Diusir Warga
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung mengungkap sisi kelam di balik keluarga yang diusir oleh warga di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Kasi Pencegahan dan Pelayanan Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Yadi Setiadi mengatakan, dari hasil penelusuran Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Cilengkrang, ternyata S (48) yang menjadi kepala keluarga mencabuli anak kandungnya sendiri di depan istri keduanya di rumah tersebut.
"Jadi anaknya ini tinggal di Jakarta bersama pamannya, dia pulang pergi ke bapak kandungnya di Cilengkrang, kemudian terjadi pencabulan di depan ibu tirinya, dan si ibu tirinya itu membiarkan," ujar Yadi saat dihubungi detikcom, Kamis (11/11/2021).
Setelah kejadian itu, aparat mendatangi rumah tersebut karena muncul laporan dari masyarakat terkait suara jeritan dan desas-desus mengenai penghuni rumah tersebut.
"Sempat dibawa ke RSHS, kemudian ke Jakarta lagi oleh pamannya, setelah itu tidak ada kelanjutan lagi," tutur Yadi.
Yadi mengatakan, sedianya si anak itu memiliki ibu kandung di Pandeglang Banten. Sedangkan, ayahnya menikah lagi dan tinggal di Cilengkrang.
"Memang agak aneh juga, kadang ada suara menjerit, kadang ada suara tertawa. Kita belum asessment lengkap karena keburu dibawa ke Jakarta," ujar Yadi.
Menurut Yadi, pihak kepolisian pun tidak mengusut kasus ini karena tidak ada laporan dari korban. Kewenangan dinas pun, ujar Yadi, terbatas terkait hal itu. "Harusnya ada laporan, PPA kalau ada yang lapor akan ditindaklanjuti, psikolog juga akan memberi pendampingan, memang agak dilema juga," ucapnya.
Pihaknya pun mengimbau agar warga lebih sigap melaporkan kasus yang serupa ke UPT P5A di kecamatan. Pasalnya, jangan sampai kasus ini terulang kembali di kemudian hari. "Bila ada laporan akan langsung ditindaklanjuti," pungkas Yadi.
Sekadar diketahui, S beserta anak dan istrinya diusir oleh warga setempat, Selasa (10/11/2021) kemarin. Warga geram karena S diduga telah menghamili anaknya sendiri. Perbuatan bejatnya itu dinilai mencoreng nama baik daerah tersebut.
Berdasarkan kesaksian warga Oneng Hayati (42), S tinggal bersama istri keduanya dan satu anak laki-laki. Ia sering mendengar suara jeritan dan tangisan dari dalam rumah milik S.
Kemudian, beberapa bulan lalu, S membawa seorang wanita yang diketahui merupakan anak dari istri pertamanya yang tinggal di Banten.
"Abis Idul Adha kalau tidak salah," ujar Oneng kepada detikcom di lokasi kejadian, Rabu (10/11/2021).
Semenjak kedatangan anaknya itu pun, suara marah dan jeritan makin sering terdengar. Puncaknya, pada 25 September 2021, petugas dari Koramil, Satpol PP dan kepolisian tengah melakukan patroli di sekitar kampung tersebut.
Terdengar suara jeritan yang gaduh, petugas pun mendatangi rumah milik S. Barulah, di sana perbuatan yang diduga dilakukan S terungkap.
"Saya kurang jelas, cuman tahu-tahu polisi udah ada di sana," katanya.
Di pihak lain, Ketua RW 01 Ade Rohmadin menjelaskan anak perempuannya itu mengaku telah hamil. Pria yang menghamilinya diduga ayah kandungnya sendiri.
"Korban mengakui bahwa pelakunya bapanya sendiri," ucap Ade.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut langsung ditangani oleh kepolisian. Warga pun sempat dimintai keterangan di Mapolresta Bandung.
Namun, S lantas tidak dijerat hukum oleh pihak kepolisian. Pasalnya, kata Ade, pihak kepolisian tidak dapat melanjutkan ke tahap penyidikan karena tidak ada laporan ke pihak kepolisian.
"Dapat telpon dari PPA Polresta Bandung. Sama tokoh masyarakat, RT menghadap ke Polres Soreang. Dimintai keterangan oleh polisi,"tuturnya.
"Tapi dari Polres menyampaikan, tidak bisa dilanjut karena tidak ada pelapor, atau laporan ke polisi," kata Ade menambahkan.
Pria Bugil Tewas di Hotel, Obat Kuat Ditemukan
Polisi menemukan fakta baru mengenai teka-teki tewasnya pria bugil di kamar hotel Pandeglang, Banten. Di lokasi kejadian, petugas rupanya mendapati sebuah bungkusan bekas obat kuat yang dibuang di dalam bak sampah.
"Iyah, benda tersebut (bungkusan obat kuat) ada di lokasi. Kami temukan ada di bak sampah," kata Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Fajar Mauludi saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Kamis (11/11/2021).
Namun demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan temuan bungkusan bekas obat kuat ini dengan penyebab kematian korban. Pasalnya, bungkusan tersebut dibuang di bak sampah yang posisi berada di luar kamar penemuan mayat pria bugil bernama Ahmad Banani (44) itu.
"Temuan itu masih belum kuat, soalnya itu dibuangnya di wadah sampah luar. Sementara wadah sampah yang di dalam kamarnya itu enggak ada barang tersebut, jadi harus kami pastikan lebih lanjut lagi dengan hasil uji lab forensik," ungkapnya.
Selain itu, polisi pun sudah meminta tim forensik untuk memeriksa kandungan sisa nasi bungkus yang terdapat dalam kamar mayat pria bugil itu ditemukan. Termasuk, memanggil perempuan berkerudung kuning yang terekam CCTV sebelum korban ditemukan meninggal dunia.
"Itu (kandungan nasi bungkus) nanti kita machingkan. Kalau misalkan ada kandungan bahan-bahan berbahaya di bungkusan tersebut, baru kita periksa si perempuannya. Karena kan dia yang kemungkinan membawanya ke dalam kamar," ucapnya.
Kini, jasad pria bugil yang ditemukan terbujur kaku di kamar hotel sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium yang baru bisa keluar dalam waktu dua minggu ke depan.
"Hasil labnya baru keluar dua minggu lagi, nanti baru ketahuan penyebab kematiannya seperti apa. Kalau jenazah, kemarin sudah diserahkan ke pihak keluarganya," ujarnya.