Polresta Bandung melakukan investigasi terkait penyebab kebakaran yang terjadi pada salah satu pabrik pengolahan coklat di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, salah satu gedung milik PT Papandayan Cocoa Industries kebakaran, kemarin (8/11). Informasi sementara, api bermula pada ruangan yang berisikan panel listrik.
"Jadi memang kami setelah kejadian itu, tidak bisa langsung melakukan olah TKP, karena kondisinya yang masih berbahaya. Tadi malam hanya dilakukan police line saja," ucap Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Tedi Rusman kepada detikcom, Selasa (9/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedi menuturkan, pihaknya baru dapat melakukan olah tempat kejadian perkara setelah kondisi pasca kebakaran dinilai aman. Sejumlah petugas dari Inafis Polresta Bandung pun ikut membantu dalam proses olah TKP.
"Baru tadi siang, kami dibantu dari Inafis Polresta Bandung melakukan olah TKP. Untuk mengetahui penyebab kebakarannya," ucap Tedi.
Sementara itu, petugas masih belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut. Apabila sudah mendapatkan titik terang, petugas akan mencoba memintai keterangan dari para karyawan yang melihat pertama kali kebakaran tersebut.
"Kita belum ke arah sana. Ini kan baru olah Tkp. Nanti ada langkah lanjutannya kalau itu, baru nanti kita minta keterangan beberapa orang," pungkasnya.
Selain itu, pihak perusahaan pun mencoba melakukan investigasi mandiri penyebab kebakaran tersebut. Kemudian, produksi di pabrik tersebut pun dihentikan sementara.
"Ini masih dalam investigasi, gak bisa menduga takutnya salah, kami lakukan sekarang menangani sebaik mungkin," kata Site Manager PT PCI Dodi Rubianto.
"Sekarang aktivitas produksi kami hentikan, prioritas keselamatan karyawan," lanjutnya.
Dodi menuturkan, saat kejadian kebakaran, sejumlah karyawan dilakukan evakuasi. Namun sayang, sejumlah alat produksi pengolahan coklat yang satu ruangan dengan panel listrik pun hangus terbakar.
"Struktur bangunan masih utuh, tapi bahan baku, panel, yang ada bahan fiber di atas, plastik. Jadi pas kebakaran asapnya tebal bau plastik terbakar," katanya.
(mud/mud)