Pesan dan Harapan dalam Miniatur Jembatan Karya Pelajar Pangandaran

Pesan dan Harapan dalam Miniatur Jembatan Karya Pelajar Pangandaran

Faizal Amiruddin - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 14:39 WIB
Miniatur jembatan karya siswa Pangandaran.
Miniatur jembatan karya siswa Pangandaran (Foto: Istimewa).
Pangandaran -

Warga Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran berharap pemerintah segera membangun jembatan.

Kebutuhan jembatan yang melintasi Sungai Ciparakan atau dikenal warga dengan Sungai Sintok itu dianggap penting. Karena saat ini sedang musim hujan, sehingga sering terjadi banjir dan membuat warga tak bisa melintasi sungai tersebut.

Hal lain yang tak kalah penting, akses jalan dengan melintasi sungai itu sering dilalui oleh anak-anak sekolah. Terutama siswa SD Negeri 4 Ciparakan. Jika air sungai sedang pasang atau sehabis hujan, praktis mereka tak bisa melintas karena sangat berbahaya bila memaksakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala SD Negeri 4 Ciparakan Adang Rahman mengatakan jumlah siswa yang rutin melewati Sungai Sintok ada belasan orang.

"Memang menjadi kendala saat air meluap, siswa tidak bisa sekolah karena tidak bisa melintasi sungai," ujarnya, Senin (8/11/2021). Jika sedang banjir, siswa terpaksa mengikuti pembelajaran daring.

ADVERTISEMENT

Keinginan siswa SD Negeri 4 Ciparakan yang mendambakan pembangunan jembatan bahkan dituangkan dalam prakarya. Saat ditugaskan membuat kerajinan dengan batang ice cream, mereka berinisiatif membuat replika jembatan.

"Untuk pembuatan miniatur jembatan itu ide siswa kami, kemungkinan mereka sangat mendambakan jembatan. Maka saat siswa kelas 6 diberi tugas membuat kerajinan dari stik es krim, mereka sepakat membuat miniatur jembatan," kata Adang.

Karji salah seorang siswa yang membuat kerajinan miniatur jembatan mengatakan ide membuat kerajinan itu karena dirinya sangat berharap ada jembatan.

"Pengen ada jembatan, pas kebetulan ada tugas kelompok. Terus membuat jembatan dari stik es krim kan gampang," kata Karji.

Miniatur jembatan karya siswa Pangandaran.Siswa Pangandaran melintasi sungai saat akan menuju sekolah (Foto: Istimewa).

Dia mengaku selama bersekolah, setiap hari harus pulang dan pergi melintasi Sungai Sintok. Rutinitas yang dilakukannya adalah melepas sepatu agar tidak basah. Jika air sungai sedang pasang, dia pulang lagi ke sekolah.

Karena akses jalan yang ada cukup jauh, harus memutar ke jalur utama Pangandaran. Sementara posisi kampung mereka berada di daerah perbukitan.

"Kalau ada jembatan kan setiap berangkat dan pulang sekolah gampang dan aman. Memang sudah terbiasa, tapi tetap saja takut. Takut terpeleset atau tiba-tiba datang banjir," kata Karji.

Selain untuk kepentingan anak sekolah, keberadaan jembatan Sintok tentu akan memiliki daya dukung yang tinggi terhadap aksesibilitas dan mobilitas masyarakat sekitar. Apalagi jembatan itu bisa menghubungkan dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kalipucang dan Kecamatan Pangandaran.

Infrastruktur publik yang baik dan membuat wilayah saling terhubung akan mendongkrak aktivitas masyarakat diberbagai sektor, terutama sektor ekonomi.

"Kalau ada jembatan, akses Kalipucang - Pangandaran untuk wilayah perbukitan akan semakin cepat. Tidak harus memutar ke jalur utama," kata salah seorang warga.

Jembatan Sintok Dibangun Tahun Depan

Kebutuhan masyarakat Desa Ciparakan Kecamatan Kalipucang Pangandaran dan sekitarnya akan keberadaan jembatan sungai Sintok, sebenarnya sudah diupayakan oleh Pemkab Pangandaran.

Pada tahun 2016 silam, Pemerintah Kabupaten Pangandaran melakukan pembangunan jembatan. Namun ketika itu pembangunan gagal, karena konstruksi jembatan ambruk saat proses pembangunan. Dampaknya sampai saat ini kebutuhan jembatan itu jadi tertunda.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pembanguna jembatan Sintok sudah direncanakan dan akan direalisasikan di tahun 2022 mendatang.

"Tahun 2022 akan dibangun dengan anggaran mencapai 6 sampai 8 miliar," kata Jeje, Senin (8/11/2021).

Jeje mengakui dirinya sangat memahami pentingnya keberadaan jembatan Sintok tersebut. Keberadaan itu sangat strategis dan dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

Jeje juga mengakui bahwa pada tahu 2016 lalu Pemkab sempat hendak membangun jembatan. Namun ada kendala teknis sehingga konstruksinya hanyut ketika proses pembangunan.

"Pembangunan jembatan Sintok jadi prioritas tahun depan. Karena jembatan ini penghubung antar dua kecamatan, yakni Kalipucang dan Pangandaran," kata Jeje.

Selain akan membangun jembatan, jalan akses menuju jembatan pun direncakan akan dibangun tahun depan.

"Untuk jalannya pun akan kita bangun, kan tinggal sedikit lagi kalau untuk ke atasnya sudah beres dibeton," ujar Jeje.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads