Video dibagikan akun Instagram @aslisumedang itu langsung dibanjiri beragam komentar. Mayoritas warganet menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh dua wanita itu yang dinilai tidak mengidahkan norma sosial.
"Anak jaman skrng mah yang penting eksistensi, gak peduli kalo hal tsb melanggar norma agama, adat atau kebudayaan. Herann," kata akun @ba**ag** sebagaimana dilihat detikcom, Senin (8/11/2021).
Namun ada juga yang mengkritik pemerintah setempat lantaran kurangnya sosialisasi dan edukasi akan makna dari monumen Lingga itu sendiri. "Mungkin karena kurang sosialisasi dan edukasi dari pemerintah Kabupaten Sumedang tentang makna dari tugu lingga ... Atau kalau memang org tsb bukan orang Sumedang yg sedang di sana, bisa dipasang papan informasi tentang larangan yang harus dipatuhi ketika berada di kawasan tersebut.. hatur nUhUN," tulis akuan @in***yan***
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Sumedang Deni Hanafiah mengaku baru mengetahui adanya video viral yang lokasinya di Monumen Lingga. Namun, menurut laporan Tim Pengawas dan Pengendalian Satpol PP di lokasi, lanjut Deni, kedua perempuan tersebut tengah melihat tulisan-tulisan yang ada di Monumen Lingga sambil mendengarkan lagu dari headset-nya.
"Itu pengunjung yang ingin tahu tulisan apa saja di sekitar Batu Lingga via headset muter lagu budaya Kota Sumedang, tanpa disadari. Maklum anak milenial," ucap Deni saat dihubungi detikcom, Senin (8/11/2021).
Deni mengatakan, meski kurang tepat secara norma dan etika, pihaknya memaklumi atas ketidaktahuan dari kedua perempuan tersebut. "Yang penting mereka bukan pelaku vandalisme, maklum secara etika kurang paham akan benda dan tempat bersejarah," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang ingin mengunjungi Monumen Lingga agar bersikap sopan karena disana mengandung nilai sejarah perjuangan. "Bersikap sopan karena di sana ada histori perjuangan para leluhur yang dengan segala upaya pikiran,tenaga dan fisik dicurahkan," tutur Deni. (bbn/bbn)