Pertamina EP merespons keluhan warga berkaitan aktivitas eksplorasi di Desa Sekarwangi, Kabupaten Karawang. Sebelumnya, warga menyampaikan aksi protes di kantor DPRD Karawang.
DPRD Karawang memediasi warga dan Pertamina EP, Jumat (5/11/2021). Hasil mediasi itu menghasilkan kesepakatan untuk bersama-sama melakukan verifikasi lapangan.
"Dari hasil rapat tadi, semua pihak dari kedinasan terkait, kami dari DPRD, warga, LBH dan pihak Pertamina akan sama-sama ke lokasi untuk memverifikasi apa yang dirasakan oleh warga," kata Ketua Komisi III DPRD Karawang Endang Sodikin usai mediasi di ruang rapat DPRD Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Comrel & CID Pertamina EP Zona 7 Wazirul Luthfi mengatakan pihaknya terbuka menerima kritikan dan masukan dari warga. "Dalam mediasi, sudah sampaikan bahwa kami sebagai bagian dari negara, tentunya tidak ingin menyengsarakan rakyat. Sebagai BUMN tentunya akan mengikuti aturan yang berlaku dan tidak sembarang untuk beroperasi. Namun tentunya, tidak semua operasi berjalan selalu baik, pasti ada kendala yang memang terkadang tidak terverifikasi oleh tim di lapangan," kata Wazirul Luthfi.
"Dari keluhan warga ini tentunya kami sangat berterima kasih bisa mengetahui apa saja yang dialami,. Tentunya nanti akan kita cek bersama seperti apa kenyataan di lapangannya," ujar dia menambahkan.
Sejak beroperasi pada November 2020, menurut dia, baru kali pertama ini mendapatkan keluhan dari warga. "Kami tentunya sesuai standar operasional (SOP). Soal keluhan yang banyak disampaikan, kami akan verifikasi terlebih dahulu. Tentunya agar bisa ditindaklanjuti nantinya," ujar Wazirul Luthfi.
Pada Rabu (3/11), warga Desa Sekarwangi yang mayoritas emak-emak berunjuk rasa di kantor DPRD Karawang. Mereka meminta Pertamina menghentikan eksplorasi minyak di desanya.