Jabar Hari Ini: 2.000 KK Terdampak Banjir-Heboh Jemaah Meninggal Usai Tanya Kematian

Jabar Hari Ini: 2.000 KK Terdampak Banjir-Heboh Jemaah Meninggal Usai Tanya Kematian

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 19:54 WIB
Siswi SMP Naik Perahu di Kabupaten Bandung
Banjir di Kabupaten Bandung (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Rabu (3/11/2021). Dari mulai banjir sergap Kabupaten Bandung heboh jemaah pengajian di Bogor meninggal usai bertanya soal kematian.

Berikut rangkuman beritanya:

Viral Jemaah Pengajian di Bogor Meninggal Usai Bertanya Soal Kematian

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang jemaah pengajian meninggal dunia di masjid usai bertanya soal kematian seorang muslim. Jemaah pengajian bernama Syekh Hamdan Abdat (78) itu meninggal dunia di dalam masjid Annur Kota Bogor saat guru agama menjawab pertanyaanya.

Salah satu pengurus Masjid Annur Cilendek Barat, Kota Bogor Edi Kusnadi Koswara, menceritakan detik-detik meninggalnya Syeh Hamdan.

ADVERTISEMENT

"Kejadian itu Hari Sabtu, (30/10/2021) pagi, waktu itu sedang pengajian rutin ba'da (setelah) solat subuh. Jemaah pengajiannya memang warga sekitar sini semua," kata Edi ditemui detikcom di Masjid Annur hari ini.

Awalnya, menurut Edi, pengajian berjalan seperti biasanya. Para jemaah duduk dengan formasi setengah lingkaran menghadap penceramah. Pagi itu, pengisi tausiah adalah KH Muhyiddin Junaidi yang juga tokoh agama di Kelurahan Cilendek Barat.

"Ya awalnya semua berjalan seperti biasa, Pak Kyai Muhyiddin kasih tausiah di depan, kita jemaah mendengarkan. Beliau (Syekh Hamdan,red) duduk di pinggir kiri. Di ujung tausiah, almarhum Syeh Hamdan ini bertanya. Pak Ustadz, Kyai, apakah umat muslim yang sudah meninggal bisa berjumpa dengan Rosulullah?" kata Edi yang juga penasihat Yayasan Annur.

Selama mengikuti tausiah, kata Edi, Syeh Hamdan tidak menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Dalam video yang dilihat detikcom, suara Syekh Hamdan bahkan masih terdengar jelas saat mengajukan pertanyaan kepada KH. Muhyiddin Junaidi. Hamdan juga sempat membuat candaan kecil di ujung pertanyaannya.

"Pertanyaan saya hanya singkat, karena saya senangnya yang singkat-singkat," canda Almarhum menutup pertanyaannya seperti dalam video yang dilihat detikcom.

KH Muhyiddin saat itu langsung menjawab apa yang ditanyakan Syekh Hamdan. Kepada jamaah pengajian, KH Muhyiddin menjawab bahwa itu tergantung amal dan ibadah muslim saat hidup di dunia.

"Ya (pertanyaan) dijawab kan sama Uatadz Muhyiddin, InsyaAllah kita akan bertemu, tergantung dari amal ibadah kita di dunia ini," kata Edi menirukan jawaban KH Muhyiddin.

Namun belum selesai KH Muhyiddin menjelaskan lebih lanjut maksud jawabannya, tiba-tiba ada yang memberi isyarat bahwa ada terjadi sesuatu kepada Syeh Hamdan. Saat itu, tausiah langsung terhenti dan semua jamaah menghampiri Syeh Hamdan yang sudah direbahkan.

"Bahkan dia sendiri (Hamdan) duduk bersandar, terus kelihatan kan tarik napas, kemudian meninggal, begitu," kata Edi.

"Kita sekitarnya kan kaget yah, dalam arti kata panik lah ya, nah kebetulan kita ada dokter di komplek sini, datang dan diperiksa katanya sudah enggak ada, tapi untuk meyakinkan kita bawa ke rumah sakit. Akhirnya dari dokter juga diaebut audah meninggal," imbuhnya.

Edi menyebut, warga sekitar dan keluarga Masjid Annur merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syeh Hamdan.

Karena di mata masyarakat dan pengurus masjid Annur, Hamdan merupakan orang baik, dermawan dan punya perhatian besar untuk masjid dan sekolah agama untuk anak-anak yang ada di samping masjid.

"Beliau itu orang baik, boleh tanya sama warga sini. Beliau itu dermawan, beliau itu kan pengusaha ya, kalau masjid ada keperluan, kalau sekolah ada keperluan, warga sini butuh apa-apa, beliau tuh yang selalu bantu. Beliau juga yang beli tanah buat perluas masjid," kenang Edi.

Banjir Sergap Kabupaten Bandung, 2 Ribu KK Terdampak!

Banjir merendam wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke kantor desa karena rumahnya terendam banjir.

Salah satu pengungsi Rohanah (70) menuturkan pada Selasa (2/11) sore terjadi hujan cukup lebat. Pada malam harinya, air dari Sungai Citarum meluap dan masuk ke pemukiman warga di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Saat itu Rohanah beserta keluarga tidak sadar bahwa air sudah setinggi pinggangnya. Ia baru bisa pergi ke pengungsian sekitar pukul 23.00 WIB. Ia bersama anak dan menantu beserta dua cucunya ikut mengungsi.

"Ibu jam 11 malam ngungsi. Semalem air udah sedada ibu aja. Jadi ibu sama anak ikut ngungsi ke sini," ucap Rohanah kepada detikcom, hari ini.

Dia mengungkapkan, rumahnya berada di dalam gang. Permukaan jalan lebih tinggi daripada permukaan rumahnya. Jadi, air dengan mudahnya meluap masuk ke dalam rumah.

Saat mengungsi, dirinya hanya membawa sejumlah pakaian dan satu bantal saja untuk menemani tidurnya.

Ia mengaku sudah sulit berjalan karena kecelakaan yang pernah dialaminya. Tulang punggungnya retak. Maka dari itu, ia tidak sanggup berdiri lama dan membawa beban yang berat.

"Ibu cuman bawa bantal sama baju aja," ucapnya.

Selain Rohanah, ada 12 keluarga lainnya juga yang ikut mengungsi. Mereka pun bernasib sama, rumahnya terendam oleh banjir.

"Sekarang mungkin ada 30-an orang dari 12 keluarga," kata Rohana.

Saat ini, mereka membutuhkan sejumlah kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Selain itu, mereka pun membutuhkan sejumlah pakaian.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan sekitar 2 ribu KK terdampak banjir luapan Sungai Citarum ini.

"Untuk saat ini kurang lebih dua ribu KK (yang terdampak banjir)," kata Dadang.

Dia menegaskan saat ini Kabupaten Bandung sudah menetapkan status siaga darurat bencana. BPBD Kabupaten Bandung sudah mendirikan sejumlah tempat pengungsian.

"Saat ini sudah ada tempat pengungsian di desa Dayeuhkolot serta pengungsian lainnya," ucapnya.

Dalam kunjungannya ke posko pengungsian, ia meminta agar warga tetap bersabar. Selain itu pula, warga diminta tetap waspada dengan ancaman bencana yang kemungkinan datang.

Sebab hujan deras diprediksi terus terjadi hingga akhir tahun mendatang. "Mudah-mudahan cepat surut dan tidak ada yang mengungsi lagi," ujar Dadang.

Dadang menyebut, dampak luasan dari banjir kali ini berkurang apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia mencontohkan, Bandung Raya diterjang hujan deras selama dua minggu terakhir, namun banjir baru terjadi tiga hari terakhir ini.

Menurutnya, hal tersebut sebagai tanda penurunan dampak dari banjir. "Kalau kita lihat secaraeksisting, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kalau hujan berturut turut dua Minggu itu kanbanjirnya besar," ucapDadang.

Pembunuhan Ibu-Anak Subang, Saksi Temukan Gunting Dalam Bak Mandi

Benda tajam berupa gunting ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu-anak di Subang. Gunting tersebut ditemukan pertama kali oleh saksi, Muhammad Ramdanu alias Danu.

Danu diketahui datang ke TKP pembunuhan tersebut atau rumah korban setelah sehari ditemukannya mayat ibu-anak bersimbah darah di bagasi mobil. Danu merupakan kerabat dari korban.

Sekadar diketahui, mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil halaman rumahnya, kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8). Identitas keduanya yaitu Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Achmad Taufan, kuasa hukum Danu menyebut kliennya itu datang ke TKP atas arahan dari Yoris anak pertama. Dia ditugaskan untuk menjaga lingkungan TKP penemuan mayat ibu-anak itu.

"Tiba-tiba kok, Banpol (bantuan polisi) datang ke TKP, si Danu foto karena untuk laporan ke keluarga dan Yoris. Akhirnya Banpol ini minta Danu masuk ke dalam dan diminta bersihin, dipikir Danu ini polisi, jadi dia nurut. Malah di dalam situ ditemukan ada barang bukti, gunting sama cutter kan," ucap Taufan saat dihubungi hari ini.

Taufan menuturkan gunting dan cutter itu ditemukan kliennya saat membersihkan bak mandi. Menurut dia, Danu tak sengaja menginjak benda tajam itu saat masuk ke dalam bak mandi untuk membersihkan.

"Itu dalam bak (gunting dan cutter). Dalam bak terinjak sama Danu.Baknya besar sehingga Danu harus masuk ke dalam dan dikuras," ujar Taufan.

Korupsi Banprov Jabar, Ade Barkah Divonis 2 Tahun Penjara

Mantan pimpinan DPRD Jawa Barat Ade Barkah divonis 2 tahun penjara. Dia dianggap bersalah melakukan korupsi bantuan provinsi (banprov) Jawa Barat untuk proyek di Indramayu.

Vonis dibacakan majelis hakim yang dipimpin Surachmat di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung hari ini. Dalam sidang ini, Ade Barkah mengikuti secara virtual.

"Mengadili, menjatuhkan pidana penjara selama dua tahun dan denda Rp 100 juta apabila tidak dibayar dipidana kurungan selama tiga bulan," ucap hakim saat membacakan amar putusan.

Dalam perkara ini, hakim menilai Ade Barkah terbukti bersalah secara sah melakukan tindak pidana korupsi. Perbuatan Ade Barkah telah melanggar sesuai Pasal 11 Jo Pasal 18 UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU RI nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke Pasal 64 ayat (1) KUHPidana. Atau sebagaimana dakwaan ketiga.

"Menerapkan pidana terdakwa dikurangi masa tahanan," kata hakim.

Dalam putusannya, hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti yang diterima Ade Barkah dalam perkara ini. Total nilai uang pengganti yang dibebankan kepada Ade Barkah sebesar Rp 750 juta. Pidana tambahan juga termasuk mencabut hak Ade Barkah untuk dipilih dalam jabatan publik.

"Dengan ketentuan apabila tidak bayar dalam waktu satu bulan maka harta benda akan disita untuk dilelang. Apabila tidak mempunyai harta, dipidana penjara 6 bulan," kata hakim.

Hakim juga membacakan hal memberatkan dan meringankan. Untuk hal meringankan, Ade Barkah dianggap sopan, belum pernah dihukum dan punya tanggungan keluarga.

"Sementara yang memberatkan tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi," kata dia.

Jalan Kolonel Masturi Arah Lembang Terputus Longsor

Jalan Kolonel Masturi menuju kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terputus akibat longsor di wilayah Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Selasa (2/11/) malam.

Alhasil kendaraan yang akan menuju Lembang dari arah Cimahi maupun Parongpong serta Cisarua maupun yang sebaliknya dialihkan sementara menuju Jalan Manoko lalu keluar di Jalan Mandarin, Lembang.

Hingga siang tadi, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta unsur lainnya dan relawan masih membersihkan sisa material longsor yang menutup badan jalan disertai potensi longsor susulan.

"Untuk sementara jalan masih ditutup proses evakuasi. Dialihkan menuju Jalan Manoko karena masih melakukan pembersihan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo saat ditemui di lokasi hari ini.

Duddy mengatakan belum bisa memastikan kapan jalan alternatif yang menjadi favorit wisatawan untuk menuju Lembang itu bisa dilalui pengendara. Pasalnya, kondisi di lokasi kejadian saat ini masih rawan terjadinya longsor susulan.

"Mudah-mudahan bisa dilewati hari ini kita maksimalkan pembersihannya. Tapi kita lihat hasil evakuasi soalnya masih rawan, tanahnya labil. Kalau sudah aman baru dibuka," terang Duddy.

Proses pembersihan sisa material longsor sendiri menggunakan kendaraan pemadam kebakaran. Sementara untuk tanah di bagian titik longsornya juga bakal diturunkan sisa materialnya.

"penanganannya itu disemprot dari atas untuk menghabiskan sisa material longsornya. Karena di atas itu masih sangat labil tanahnya, kalau diguyur hujan lagi pasti longsor lagi," jelas Duddy.

Pihaknya juga mengosongkan satu rumah warga yang berada tepat di titik longsor. Kondisi rumah dianggap berbahaya lantaran sudah menunjukkan tanda retak-retak akibat tanah yang juga terus bergerak ke arah bawah.

"Di atas ada rumah yang kita kosongkan, sementara penghuninya dievakuasi ke kerabatnya. Bahaya kalau bertahan di rumah," tegas Duddy.

Halaman 2 dari 5
(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads