Dishub Jabar meminta DAMRI cabang Bandung untuk mengkaji ulang pemberhentian rute Kebon Kalapa Bandung-Tanjungsari Sumedang. Pasalnya, armada bus antar kabupaten dan kota itu tak bisa ditutupi kebutuhannya oleh Trans Metro Bandung dan angkutan lainnya.
"Kami dalam rapat ada poin ke DAMRI minta evaluasi untuk rute Sumedang Tanjungsari ke Bandung. Nah, kalau dalam Kota Bandung di-cover Trans Metro Bandung dan di luar itu kan nggak ada," ujar Kadishub Jabar Koswara, Rabu (3/11/2021).
Menurut Koswara, DAMRI bukannya tak ingin beroperasi. Tetapi sepinya penumpang membuat usaha transportasi milik pemerintah itu merugi. Dari hasil analisa perusahaan, preferensi mayoritas warga Kota Bandung untuk bepergian tak lagi menggunakan bus sebagai moda transportasi.
"Kami minta tiga yang dievaluasi ulang, untuk rute lintas daerah. Jadi supaya tetap beroperasi karena tidak ada pengganti," ucap Koswara.
Pekan lalu, delapan rute bus DAMRI Cabang Bandung berhenti beroperasi per 28 Oktober 2021 sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan. Penghentian operasional ini untuk menekan kerugian perusahaan karena load factor yang kecil.
Sekretaris Perusahaan DAMRI Sidik Pramono menjelaskan mayoritas pelaku perjalanan di Bandung tidak menggunakan bus kota dalam bermobilitas. Itu yang menjadi salah satu alasan DAMRI menghentikan operasional sementara.
Menurut Sidik, pelayanan bus kota di Bandung merupakan segmen komersial dan nonsubsidi sehingga DAMRI harus memperhitungkan keekonomian dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya.
"Load factor yang kecil dan preferensi sebagian besar pelaku perjalanan di Bandung dalam bermobilitas yang tidak menggunakan bus kota, menjadi dasar pertimbangan DAMRI untuk mengambil langkah tersebut yang dengan berat hati, harus diambil oleh DAMRI guna menekan kerugian dan menjaga keberlangsungan usaha Perusahaan," kata Sidik saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (28/10).
(yum/bbn)