Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur menyebabkan bencana longsor dan banjir di wilayah Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Berdasarkan hasil assessment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat bencana longsor terjadi di beberapa titik. Yakni di Kampung Pasir Astana, RT 04/02, Desa Sirnajaya yang menyebabkan satu rumah warga mengalami kerusakan akibat diterjang material longsor.
Lalu longsor terjadi di Kampung Babakan Resmi RT 01/16, Desa Sirnajaya. Akibat longsor tersebut dua rumah milik warga atas nama Ule dan Rudi juga mengalami kerusakan kategori ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Longsor juga terjadi di Kampung Sukasirna, RT 01/10, Desa Bunijaya yang menyebabkan rumah milik warga atas nama Dayat dan Suganda mengalami kerusakan dan terancam longsor susulan.
"Untuk kejadian longsornya setelah hujan deras, jadi karena tergerus air sampai akhirnya tanah itu longsor ke rumah warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Duddy Prabowo kepada detikcom, Selasa (2/11/2021).
Tak cuma longsor, hujan deras yang terjadi kemarin juga menyebabkan aliran Sungai Cidadap meluap hingga merendam 14 rumah yang ada di sepanjang aliran sungai tersebut.
"Untuk banjir terjadi di Kampung Pesanggrahan RT 01/01 dan RT 01/RW 02. Lalu di Komplek Montaya RT 03/RW 05. Ada 14 rumah warga terendam banjir dari luapan sungai Cidadap. Kemarin banjirnya langsung surut lagi tapi memang menyisakan sisa lumpur," jelas Duddy.
Sementara itu Camat Gununghalu Hari Mustika mengatakan berdasarkan hasil assessment juga kerusakan yang ditimbulkan longsor tersebut tak terlalu parah. Namun sejumlah rumah warganya memang masih terancam potensi longsor susulan.
"Ada beberapa yang masih terancam longsor susulan, tapi kerusakan juga ringan. Untuk sekarang belum diungsikan tapi diimbau untuk waspada. Tapi kalau hujan memang kami imbau untuk mengungsi," kata Hari.
Meluapnya aliran Sungai Cidadap bukan terjadi kali ini saja. Terakhir sungai tersebut meluap pada Maret 2020 lalu. Ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga merendam sebagian permukiman warga.
"2020 kemarin juga kejadian, dan khawatirnya jadi rutin setiap tahun. Biasanya meluap juga karena ada longsor di atasnya, alirannya tertutup jadi meluap. Jadi Cidadap ini kiri kanannya banyak anak sungai, nah dari situ masuk ke aliran besar jadi meningkat debitnya," pungkas Hari.