Seorang ibu di Karawang menceritakan pengalaman tak mengenakannya saat membangun dapur di rumahnya. Ia dimintai uang Rp 1 juta oleh oknum Karang Taruna karena tidak menggunakan pekerja dari warga sekitar.
Curahan ibu berstatus janda ini diunggah di akun Instagram @krwpaper. Terlihat screenshot chattingan WhatsApp (WA) seorang ibu tampak kesal karena harus membayar 1 juta ke salah satu oknum yang mengatasnamakan karang taruna, untuk membangun dapur di rumahnya sendiri.
Saat detikcom menelusuri, curhatan tersebut diunggah oleh ibu muda berinisial AY (25) dan terjadi di Perumahan Citra Kebun Mas (CKM), Kecamatan Majalaya, Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awalnya itu hari Jum'at (29/10) lalu, saat saya tengah mau bangun dapur, tiba-tiba didatangi laki-laki yang mengaku dari Karang Taruna dan menanyakan soal pembangunan dapur ke tukang saya, dan minta bayaran Rp 1 juta karena pekerja yang dibawa bukan dari karang taruna di sini, dan berkilah katanya sudah biasa seperti itu bila ada pekerja atau tukang bangunan baru bukan dari karang taruna," kata perempuan yang baru memiliki satu orang anak ini, saat dihubungi melalui telepon selular, Senin (1/11/2021).
Tapi kemudian, AY (25) menolak membayar uang 1 juta.
"Yah saya tolak mas! Saya kerja banting tulang untuk dapat bangun dapur ini seenaknya malah minta uang 1 juta, dengan alasan tidak jelas," katanya yang bekerja di bagian keuangan di perusahaan distributor pupuk di Karawang.
Terus terjadi komunikasi dan perdebatan di WhatsApp dengan pihak yang mengaku karang taruna.
"Terus dia minta kontak, dan saya kesal di WA itu ke dia dan saya ceritakanlah tentang kondisi saya seperti apa, dan tukang yang bekerja bangun dapur saya itu dari kerabat jadi tidak bayar, cuma diberi kopi sama makan," terangnya.
Setelah itu, ia mengakui mengunggah apa yang dialaminya di media sosial pribadinya, kemudian beberapa hari kemudian menjadi viral.
"Terus saya posting ke medsos, dan ternyata dibagikan banyak oleh teman-teman dan orang lain hingga viral, dan saya pun tidak tahu bisa seviral ini," terangnya.
Usai viral di medsos, ia mengakui dihubungi banyak pihak termasuk kepolisian untuk diminta keterangannya, dan akan membantu penyelesaiannya.
"Jadi setelah viral, pada Minggu kemarin dimediasi oleh kepolisian dengan pihak karang taruna, dan saya menyepakati untuk saling berdamai," katanya.
Ia juga menjelaskan, pasca adanya surat pernyataan kedua belah pihak, pekerja bangunan yang tengah membangun dapurnya kembali bekerja.
"Sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi orang yang datang dan tukang bisa tenang untuk bekerja," ungkapnya.
Ia berharap dari kejadian ini Karang Taruna bisa berbenah diri, dan lebih selektif dalam pengawasan anggotanya.
"Memang semua orang membutuhkan uang, tapi caranya harus yang baik dan halal tanpa harus memaksa dan memanfaatkan situasi dan berharap Karang Taruna lebih selektif dalam mengawasi anggotanya, kalaupun memang akan menawarkan jasa, secara kreatif menawarkannya dan baik-baik," tandasnya.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang Asep Saepulloh mengatakan pihaknya akan memanggil oknum yang mengaku Karang Taruna tersebut.
"Secara detail kita akan panggil orang bersangkutan dulu kemarin dia klarifikasi katanya ada kesalahpahaman dan nantinya kita akan dalami kepastiannya kalau sudah panggil mereka baru kita berikan penjelasan," kata Asep Ceong panggilan akrabnya.