Heboh Video Siswa-Guru di Sukabumi Joget Berkerumun Saat PPKM Level 3

Heboh Video Siswa-Guru di Sukabumi Joget Berkerumun Saat PPKM Level 3

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 01 Nov 2021 22:20 WIB
Video sejumlah siswa dan guru di Sukabumi joget tak bermasker
Video sejumlah siswa dan guru di Sukabumi joget tak bermasker (Foto: tangkapan layar video)
Sukabumi -

Dua video viral beredar di aplikasi perpesanan memperlihatkan sejumlah pelajar sekolah menengah dan guru salah satunya berseragam ASN terlihat asyik berjoget di tengah masa PPKM Level 3.

Diketahui bahwa lokasi dalam video viral tersebut berada di SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Video yang tersebar itu diketahui diambil hari ini. Hal itu dibenarkan Herman Hermawan, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 1 Cisolok.

"Begini supaya clear aja ya, kebetulan hari ini milad SMAN Cisolok yang hadir dari komite, kita sudah beres sambutan dan sebagainya. Tiba-tiba ada surprise dari anak-anak kelas 12 kami lagi duduk-duduk saja dan bukan saya saja dilihat di video, ada bapak kepala (kepala sekolah), saya dan kesiswaan," kata Herman kepada detikcom, Senin (1/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengaku dirinya terpaksa ikut berjoget dan sempat menolak namun ia tidak berdaya karena dipaksa oleh para pelajar untuk ikut berjoget.

"Dipaksa oleh anak kelas 12, itu pun saya sudah meronta-ronta ya namanya kondisi sedang seperti itu sebenarnya. Tapi betul hari ini ada kegiatan SMAN Cisolok ada milad SMA Cisolok ke 22," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Herman menyebut pria yang menggunakan seragam ASN adalah kepala sekolah yang juga sama-sama diminta oleh siswa untuk ikut berjoget.

"Anak-anak kelas 12 kasih surprise, dengan lagu ulang tahun terus ada medley, bukan abdi (saya) salresna (sebenarnya) ternyata ada Pak Rudi yang baju biru ada juga bapak kepala sekolah pakai baju pemda," ungkap Herman menegaskan.

Herman mengaku sebelumnya sudah wanti-wanti sebelumnya terkait tidak boleh ada kerumunan dalam kegiatan tersebut.

"Kita sudah wanti-wanti, sebelum nya jangan ada kegiatan yang (menimbulkan) kerumunan-kerumunan yang banyak. Itu juga protokol sudah diterapkan ya di luar kami (muncul) surprise itu. Kami juga dipaksa toga orang itu harus ke depan malahan dari komite kan ada juga," kata Herman serata kembali menyebut nama beberapa orang.

Detikcom kemudian menanyakan terkait beberapa pelajar tidak menggunakan masker hingga dirinya yang juga terlihat tidak menggunakan masker saat berjoget. Herman menegaskan bahwa ia sebelumnya menggunakan masker.

"Saya selesai sambutan itu sebenarnya bawa masker waktu sambutan saya enggak, dibuka masker sudah selesai lagi minum udah beres itu tiba-tiba dikasih kejutan itu jadi spontanitas bukan sengaja, tahu lah saya juga paham sekali bahkan saya itu guru yang di sekolah ke anak-anak bukan enggak mau nerima anak bersentuhan salam, biasanya wajib itu. Saya menolak saya jelaskan bahwa bapak salah satu yang pernah kena, enggak mau terulang lagi, saya juga sebagai pendidik tahu persis. Tapi karena tadi situasi dan kondisi ke kelas ketemu tidak lepas masker. Karena situasi kondisi spontanitas itu," bebernya.

Sementara itu anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman mengatakan pihaknya sudah mengetahui soal video tersebut. Andi juga menyesalkan peristiwa itu terjadi di tengah Kabupaten Sukabumi yang masih berstatus PPKM Level 3.

"Itu kembali ke tugas pokok dan fungsi kepala sekolahnya, tapi barusan sudah ini SMAN Cisolok akan dipanggil oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan itu kan provinsi ya kewenangannya," kata Andi.

Dia juga mengatakan pengawasan akan dikembalikan kepada Satgas Covid Kecamatan. "Nanti Satgas kecamatan akan memantau kalau sudah ada kasus, tim tracer kecamatan kan sudah ada. Pasti akan dipantau, kalau sudah kerumunan begitu akan dipantau kalau ada kasus satu saja ya semua akan di test," pungkasnya.

(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads