Unik! Kecamatan di Ciamis Punya 5 'Nagara', Ini Asal Usulnya

Unak-anik Jabar

Unik! Kecamatan di Ciamis Punya 5 'Nagara', Ini Asal Usulnya

Dadang Hermansyah - detikNews
Minggu, 31 Okt 2021 13:40 WIB
Nama lima desa di Ciamis diawali dengan nagara
Nama lima desa di Ciamis diawali dengan nagara (Foto: Dadang Hermansyah)
Ciamis -

Sebuah Kecamatan di Kabupaten Ciamis, dikenal dengan memiliki lima 'Negara'. Tepatnya di wilayah Utara Ciamis yakni Kecamatan Panawangan.

Negara yang dimaksud bukan lah sebuah pemerintahan sendiri, melainkan ada 5 Desa yang memiliki sisipan nama Nagara (bahasa Sunda). Lima desa itu adalah Nagarapageuh, Nagarajati, Nagarajaya, Nagarawangi dan Natanegara.

Penamaan Nagara atau Negara ini bukan tanpa alasan, namun ada asal-usul cerita dibaliknya. Awalnya ke lima desa tersebut masih satu wilayah namun setelah ada pemekaran dibagi menjadi 5 desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarahwan yang juga Budayawan Ciamis Pandu Radea sedikit mengulas mengenai asal-usulnya. Bermula dari Nagarapageuh yang dulunya sudah memiliki sistem pemerintahan tradisional pada zaman Kerajaan Galuh. Ini masih bagian dari Galuh sebelum terpengaruh VOC.

Di Panawangan ini ada seorang tokoh bernama Raden Undakan yang mengembangkan sistem pemerintahan di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Beliau diberikan tempat disana karena telah membantu Prabu Sirnaraja Rajadesa saat mengalahkan Adipati Rahong. Maka ada sistem pemerintahan yakni Nagarapageuh. Bisa juga dikatakan kerajaan kecil. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan seperti sumber lisan sejarah lokal, makam, situs dan naskah kuno dari lontar," ujar Pandu kepada detikcom, Sabtu (30/10/2021).

Pandu menerangkan masa Raden Undakan ini sekitar tahun 1500 an pada periode peralihan awal penyebaran Islam di wilayah tersebut. Panawangan adalah salah satu pintu masuk Islam ke Ciamis dari Cirebon.

Mengacu ke sistem kolonial. Dulu mah turun temurun. Saat kolonial. Kalau Kuwu dipilih secara modern. Dulu mah diwariskan. Masa masa Cirebon Mataram sebelum dikuasai Belanda.

Masih Galuh akhirnya semua menginduk ke Galuh. Masih di bawah kekuasaan Galuh. Citarum ke timur itu Galuh. Periode 1500-1600 peralihan periode di masa itu. Awal penyebaran Islam. Peralihan Hindu Budha ke Islam.

"Jadi Nagara atau Negara disini bukan sebuah pemerintahan besar. Tapi pemerintahan kecil atau mungkin pada saat ini setingkat Kabupaten yang memang dulu pemimpinnya disebut raja. Kemudian pada zaman VOC berganti menjadi dalem, Adipati," ungkapnya.

"Seiring perkembangan waktu menjadi sistem pemerintahan modern menjadi Desa Nagarapageuh. Kemudian ada pemekaran dari desa induk yang masih membawa kata nama Negara atau Nagara," jelasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads