Psikolog asal Pandeglang Rika Kartikasari membeberkan fakta mengejutkan mengenai kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi di wilayahnya. Ia menyebut, banyak anak penyintas atau korban pemerkosaan malah berujung dinikahkan dengan pelaku dengan dalih ingin permasalahan tersebut segera selesai dan menjaga nama baik keluarga kedua belah pihak.
"Selama saya terjun memberikan pendampingan psikologi terhadap kasus-kasus ini, itu banyak korban pelecehan seksual, terutama anak-anak yang malah ujung-ujungnya dinikahkan sama pelakunya. Bisa kebayang kan bagaimana traumanya korban," katanya saat mengisi diskusi di sekretariat HMI Cabang Pandeglang, Jumat (29/10/2021).
Rika mengungkapkan, semenjak fokus memberikan pendampingan psikologi pada korban pelecehan seksual dari tahun 2019, banyak warga yang masih enggan melaporkan kasus asusila ini kepada aparat penegak hukum. Alasannya, mayoritas karena korbannya ketakutan hingga malu mengungkapkan aib ini bahkan kepada keluarganya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya ada bentuk ancaman juga dari pelakunya. Tapi setelah korban mau menceritakan semua kejadiannya, pihak keluarga korban juga ikut menanggung rasa malu sehingga memilih mending dinikahkan saja anaknya supaya enggak menimbulkan aib di lingkungannya sendiri," ungkapnya.
Namun, pada tahun ini tren tersebut kata dia sudah mulai memudar. Pasalnya, masyarakat saat ini sudah banyak yang sadar dan berani mau melaporkan kasus kekerasan seksual ini kepada kepolisian supaya pelakunya dibawa ke ranah hukum.
"Karena saya masih ingat, dari tanggal 1 sampai 10 Januari (2021) itu sudah ada 40 laporan kekerasan seksual yang saya tangani. Makanya, tahun ini kasus (kekerasan seksual) di Pandeglang lagi banyak-banyaknya ditangani sama polisi," ucapnya.
Rika pun mendorong masyarakat Pandeglang lebih berani lagi melaporkan kasus kekerasan seksual kepada polisi. Sebab menurutnya, menikahkan anak korban pemerkosaan bukanlah solusi terbaik dan malah akan menyisakan trauma mendalam kepada anak tersebut.
"Harus dilaporkan, karena menikahkan itu bukan solusi sama sekali. Bisa kebayang sama temen-temen, si anak itu diperkosa, terus dia malah tidur sama pelaku dan tinggal se rumah. Pasti akan membekas traumanya, bahkan sampai seumur hidupnya," tuturnya.
"Saya yakin sebetulnya masyarakat banyak yang mau lapor, tapi dia enggak tahu bagaimana mekanismenya. Di sini peran pemerintah harus hadir supaya memang memberikan perlindungan apalagi untuk anak korban kekerasan seksual," pungkasnya.
Lihat juga vidoe 'Perlawanan Eks Kapolsek Parigi yang Dipecat Gegara Kasus Perkosaan':