Jejak Gelap Tambang Emas Sukabumi: Pekerja Tewas-Area Ngumpet WN China

Jejak Gelap Tambang Emas Sukabumi: Pekerja Tewas-Area Ngumpet WN China

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 15:45 WIB
Petugas gabungan menutup belasan lubang galian emas ilegal di Kabupaten Sukabumi. Polisi juga turut amankan 8 orang yang diduga terlibat aktivitas tersebut.
Petugas gabungan menutup belasan lubang galian emas ilegal di Kabupaten Sukabumi. Polisi juga turut amankan 8 orang yang diduga terlibat aktivitas tersebut. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Seorang penambang emas liar tewas tertimbun saat menggali lubang terowongan pada Rabu (27/10) kemarin. Kematian Dede Rukmana (53) itu menambah panjang jejak gelap tambang emas liar di Kabupaten Sukabumi.

Sepanjang 2021 ini, detikcom mencatat beberapa kejadian penambang tewas di area galian.Mayoritas lubang galian itu berada di kawasan perkebunan. Tidak hanya korban tewas, tambang emas liar juga kerap menimbulkan persoalan lain. Salah satunya kedatangan WNA asal China.

Rusak Lingkungan, Tambang Emas Digerebek Satpol PP

Pada awal tahun ini, aparat gabungan menggerebek tambang emas ilegal atau Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi di kawasan pesisir Pantai Minajaya, Kampung Cikulawing, Desa Pasir Ipis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Sejumlah penambang diamankan aparat berkaitan aktivitas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada tujuh orang yang diamankan, mereka berada di lokasi tambang saat petugas datang. Sebelumnya kami mendapatkan laporan dari warga mengenai aktivitas tambang emas yang tidak memiliki izin. Setelah itu, kami langsung melakukan rapat muspika secara internal. Nah, setelah ada kesepakatan bersama, akhirnya kami langsung turun ke lapangan dan menertibkan aktivitas tambang liar itu," ujar Plt Camat Surade Ukat Sukayat, Selasa (19/1).

Tujuh orang yang diamankan tersebut diduga sudah melakukan aktivitas penambangan selama satu pekan terakhir. Petugas gabungan yang turun ke lokasi terdiri personel Polsek Surade, Koramil 2214/Surade, Satpol PP Kecamatan Surade dan anggota Karang Taruna Desa Pasiripis.

ADVERTISEMENT

Menurut Ukat, aktivitas tambang emas ilegal tersebut disinyalir menjadi penyebab kerusakan alam di wilayah tersebut karena dilakukan tanpa menempuh prosedur resmi dari pihak pemerintah.

"Kami tidak akan menutup, bahkan menghalang-halangi semua aktivitas tambang kalau sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada. Namun, jika mereka nekat melakukan tambang tanpa mengantongi izin, maka Muspika Kecamatan Surade akan segera bertindak tegas sesuai aturan dan tanpa pandang bulu," tutur Ukat.

WN China Ngumpet di Area Tambang Emas

Pada 15 Juli tahun ini, pekerja WN China berlarian dan ngumpet di semak-semak saat kedatangan petugas Imigrasi Sukabumi ke area tambang emas Kampung Cijiwa, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Sukabumi, Taufan langsung menghentikan langkah para WNA tersebut dan membawanya ke tempat mereka tinggal di kawasan tersebut.

Ada empat orang TKA. Empat orang tersebut kemudian dibawa ke pemukiman semacam bedeng di lokasi itu. Petugas kembali menemukan satu orang WNA.

"Tim Kantor Imigrasi Klas II Non TPI Sukabumi bersama Polres Sukabumi menggelar operasi mandiri di daerah Simpenan. Di sini kami mendapat informasi dari masyarakat terdapat kegiatan WNA China. Ini merupakan tindak lanjut dari laporan tersebut," kata Taufan, Kamis (15/7).

Hasil pemeriksaan, pihak Imigrasi saat itu menyebut hasil pemeriksaan, para WNA itu diketahui tiba di Sukabumi pada Rabu (14/7). Pihak Imigrasi menemukan indikasi bahwa mereka akan bergabung untuk beraktivitas di tambang milik KTRS tersebut.

"Mereka tidak ilegal, bukan WNA yang masuk secara ilegal ataupun tidak memiliki izin tinggal. Mereka ini legal. Namun yang di dalam ini tidak sesuai peruntukannya, mereka seharusnya tinggal di Jakarta, tetapi mereka di Sukabumi," ucap Taufan.

Gas Beracun Tewaskan Penambang Liar

Seorang penambang tewas di dalam lubang bekas galian emas. Korban bernama Surya (30). Dia tewas setelah terpapar gas beracun di dalam lubang.

Mt, warga sekaligus saksi di lokasi kejadian mengatakan kepada polisi peristiwa itu bermula saat korban nekat masuk ke dalam lubang bekas tambang emas. Saksi bahkan mengingatkan agar korban lebih dulu menyalakan blower angin sebelum masuk ke dalam lubang.

"Blower angin baru dinyalakan sekitar lima menit korban langsung masuk ke dalam lubang. Setelah 20 menit korban tak kunjung keluar, setelah dilihat korban sudah terlihat mengambang di bawah lubang dengan kedalaman 15 meter," ungkap Mt, Selasa (24/8).

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads