Banjir akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Sukabumi mengakibatkan puluhan rumah dan fasilitas umum terendam banjir di wilayah Kecamatan Tegalbuleud. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Informasi yang diberikan Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Deni Miharja peristiwa banjir terjadi sekitar pukul 02.15 WIB, Senin (25/10/2021) di Kampung Rancajawa, RT 01 RW 01, Desa/Kecamatan Tegalbuleud.
"Informasi yang kami dapatkan, banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi dari malam hari menyebabkan SMKN 1 Tegalbuleud dan 20 rumah terendam banjir," kata Deni kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deni mengatakan hingga pagi tadi banjir masih menggenang namun perlahan mulai surut. Hingga saat ini warga memilih bertahan di rumah mereka sambil membersihkan sisa-sisa genangan.
"Sekitar pukul 02.15 WIB ketinggian air kurang lebih 60 cm dan menutupi total jalan akibat curah hujan cukup tinggi sejak pukul 01.00 WIB sehingga lalu lintas terhambat dan tertahan dari kedua arah. Sekitar pukul 09.50 WIB air sudah mulai surut dan akses jalan lalu lintas bisa terbuka dengan sistem buka tutup," jelasnya.
Selain banjir, Deni juga mengatakan akibat hujan longsor menutup jalan juga terjadi di ruas jalan Kopel Desa Sumberjaya. Longsoran tebing setinggi 30 meter dan panjang 10 meter menimpa dan menutupi badan jalan.
"Alhamdulillah pagi tadi material tanah longsoran sudah dibersihkan oleh Warga sekitar untuk membuka akses jalan agar lalu lintas bisa terbuka dengan sistem buka tutup," imbuhnya.
Agus Yulianto warga yang juga seorang guru asal Kampung Sinarbakti, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud menyebut banjir akibat Sungai Cibarengkok meluap. Akibat kejadian itu, ia terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi mengajar.
"Banjir mengakibatkan sungai Cibarengkok tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Lebar sungai ketika meluap karena banjir bisa mencapai 30 meteran. Lahan persawahan juga ikut terendam banjir warga tidak bisa melintas," ujar Agus.
(sya/mud)