Ratusan warga Taktakan, Kota Serang melakukan protes bau sampah Tangsel yang dibuang ke TPS Cilowong. Mereka protes karena sampah mencemari dan menimbulkan bau sepanjang jalan Raya Taktakan.
Protes warga disampaikan di depan Kantor Kelurahan Cilwong. Warga baik ibu-ibu datang menggeruduk karena protes sampah dibuang ke Kota Serang.
Yeni Suhardi, warga dari Kampung Jakung Kelurahan Cilowong protes karena bau sampah Tangsel yang lindinya berceceran di jalanan. Apalagi, rumahnya tepat di pinggir jalan dan dilewati setiap jam oleh armada sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baunya kayak bau curek, airnya aja jatoh-jatohan di depan rumah saya," kata Yeni, Kamis (21/10/2021).
Tadi malam bahkan warga sempat bersitegang dengan Satpol PP Kota Serang. Mereka protes karena spanduk penolakan di sepanjang jalan dicopot.
"Pokoknya mah sampah Tangsel jangan dibuang ke sini, manfaatnya cuma bawa penyakit. Kayaknya sampah dari Tangsel itu timbunan, udah sampah tahunan," jelasnya.
Ketua RW 02 Agus Rohman menambahkan bahwa sampah Tangsel yang dibuang ke Cilowong mencemari jalan sepanjang Taktakan. Bau yang ditimbulkan menyengat bahkan karena macet lindinya masuk ke rumah-rumah warga.
"Sangat menganggu, bikin pusing kepala karena baunya nyengat," ujarnya.
Armada sampah dari Tangsel juga tidak kenal waktu datangnya. Mereka bisa dua jam sekali datang dengan konvoi kendaraan sampah 5 atau 6 truk besar.
"Tuntutannya kalau bisa ditolak sampah Tangsel," ujarnya.
Pantauan detikcom, warga di Kelurahan Cilowong juga membentangkan spanduk berisi protes di Jalan Raya Taktakan. Mereka meminta Wali Kota Serang Syafrudin datang menemui mereka.
Catatan detikcom, kerja sama Pemkot Serang dan Tangsel soal pembuangan sampah mulai sejak 15 September 2021. Setiap hari, 400 ton sampah dibawa dari Tangsel melalui tol dan memasuki Serang melalui Taktakan lalu dibuang ke TPS Cilowong.
(bri/mso)