Guru Besar UPI Soroti 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf

Guru Besar UPI Soroti 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 20 Okt 2021 12:07 WIB
Pasangan capres cawapres Joko Widodo dan Maruf Amin menyampaikan pidato kemenangan seusai rekapitulasi nasional Pilpres 2019 di Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Jokowi dan Ma'ruf Amin (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Bandung -

Dua tahun Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin Indonesia dinilai sudah mampu mengubah peta politik. Di periodenya yang kedua ini, Jokowi dinilai bisa merangkul lawan politik hingga meredakan ketegangan di masyarakat.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan. Dia menyoroti soal kiprah politik yang dilakukan Jokowi.

"Pak Jokowi di periode kedua ini relatif mendapat dukungan dari sebagian besar kalangan. Dia beriringan dengan polarisasi politik, atau politik rangkul Jokowi itu berhasil meredakan ketegangan di masyarakat," ucap Cecep, Rabu (20/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cecep membandingkan dengan kondisi saat periode pertama Jokowi. Dia menilai, polarisasi masyarakat begitu tajam usai Pilpres. Namun di periode kedua ini, justru konflik masyarakat mereda.

"Artinya begini, dukungannya membaik dibanding periode pertama, konflik pascapilpres juga semakin mereda tidak setajam yang dulu. Dia beriringan dengan polarisasi politik rangkul. Jadi politik rangkul Jokowi berhasil," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Dan inilah sebetulnya hakikat dari Demokrasi pancasila atau Demokrasi musyawarah mufakat. Tidak ada menang dan kalah. Demokrasi kita ini musyawarah mufakat, bukan soal menang bukan soal kalah. Tetapi ini soal bagaimana kebersamaan menjaga NKRI, menyejahterakan rakyat," ujar Cecep menambahkan.

Tonton video 'Penilaian Publik Atas 2 Tahun Kinerja Jokowi-Ma'ruf, Puas?':

[Gambas:Video 20detik]



Selain soal politik, Cecep pun menyebut masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Jokowi dan Ma'ruf Amin di sisa jabatannya. Salah satunya terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) di sektor pendidikan dan ekonomi.

Untuk sektor pendidikan, kata Cecep, Jokowi perlu memperhatikan soal angka rata-rata sekolah. Menurutnya, perlu ada kebijakan dalam soal pendidikan ke depannya.

"Dari sisi pendidikan, angka rata-rata sekolah di kita itu masih 8 artinya rata-ratanya hanya sampai kelas 2 SMP, harus ada terobosan kebijakan dari Kemendikbud," ucapnya.

Sementara sisi ekonomi, Cecep menilai, pemerintah perlu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran. Terlebih saat ini, kondisi Indonesia tengah dihantam COVID-19.

"Tapi sektor ekonomi rill di masyarakat memperbanyak lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran, COVID-19 juga sudah melandai. Disparitas masyarakat juga harus diperbaiki, antara kaya dan miskin jangan seperti jurang yang sangat jauh," ujar Cecep.

Halaman 3 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads