Bupati Majalengka Karna Sobahi bertakziah ke rumah siswa MTs Harapan Baru yang menjadi korban susur sungai maut di Ciamis. Karna mendatangi rumah korban di Desa Sukasari dan Desa Wangkelang, Kecamatan Cikijing, Senin (18/10/2021).
Dalam kesempatan itu, Karna menyampaikan rasa belasungkawa peristiwa susur sungai maut yang membuat dua siswa asal Majalengka Dea Rizky (13) dan Aldo (13) meninggal dunia.
"Kita merasa prihatin dengan kejadian ini, kami tadi bertakziah ke keluarga dari korban tentu kita mendoakan mereka yang meninggal dunia," kata Karna dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan peristiwa susur sungai yang memakan korban jiwa sudah berulang kali terjadi. Menurutnya kegiatan tersebut tidak seharusnya dilakukan tanpa ada pengawasan dari pihak profesional.
Oleh sebab itu, Karna memerintahkan dinas pendidikan untuk meminta kepada semua sekolah di Majalengka agar menginformasikan jika akan menggelar kegiatan di luar sekolah.
"Saya minta ke sekolah agar kalau ada kegiatan besar itu lapor ke Dinas Pendidikan, nanti Disdik lapor ke kepolisian sehingga bisa ikut mengawasi," tegasnya.
"Kejadian Ciamis ini jadi pelajaran buat Kabupaten Majalengka agar anak-anak sekolah dalam melakukan kegiatan baik skala besar atau kecil tidak terjadi kecelakaan," ucap dia menambahkan.
Karna juga mengungkapkan akan meminta dokter maupun psikolog untuk memberikan trauma healing bagi korban selamat peristiwa maut tersebut.
Seperti diketahui, ada seorang siswa di Desa Wangkelang bernama Faisal Saiful Alip (13) yang selamat saat mengikuti kegiatan susur sungai.
"Bagi anak yang selamat ini dia akan trauma membayangkan kejadian sehingga akan mengganggu ketenangan jiwa dia. Oleh karena itu perlu ada terapi. Nanti saya akan konsultasi dengan dokter di rumah sakit Majalengka untuk meminta pendapat soal pendampingan bagi anak yang trauma ini," tandasnya.