Empat orang tewas usai menenggak miras oplosan di Bogor. Mereka tewas satu persatu sejak Selasa (12/10) di beberapa rumah sakit di Kota Bogor. Jenis miras apa dan sumbernya dari mana yang memicu empat orang itu tewas masih misterius.
Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan apa jenis miras yang ditenggak oleh para korban tewas serta dari mana sumber miras itu. Polisi bahkan belum bisa memastikan tempat para korban menggelar pesta miras.
Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena bahkan menjelaskan pihaknya tidak melakukan penyelidikan terkait tewasnya empat orang usai menenggak miras. Karena, menurutnya, lokasi tersebut terjadi di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, bukan Polres Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu TKP di Pancasan (masuk wilayah Kota Bogor), yang meninggal itu memang warga Tamansari (wilayah Kabupaten Bogor). Jadi lebih tepatnya ke Pancasan dulu, ke Bogor Kota dulu, karena dia yang melakukan penyelidikan (masuk wilayah hukum)," kata AKP Ita saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (14/10/2021).
"Gini, itu TKP di Bogor Kota, jadi yang menanganinya ya Bogor Kota (bukan Kabupaten), gitu. Jadi ditangani Polresta Bogor Kota," kata Ita menegaskan.
Pernyataan AKP Ita berbeda dengan Kapolsek Tamansari Iptu Kusnadi yang ditanyai detikcom pada Rabu (14/10). Polsek Tamansari merupakan salah satu polsek di wilayah hukum Polres Bogor, yang secara administrasi masuk Pemkab Bogor. Kunadi menegaskan kasus ini ditangani Satnarkoba Polres Bogor.
"Belum ada perkembangan karena ditindaklanjuti oleh Polres Bogor bagian Satres Narkoba, Polres Bogor," ucap Kusnadi.
detikcom kemudian mencoba menghubungi pihak Polresta Bogor yang disebut menangani kasus tewasnya empat warga usai mengkonsumsi miras. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto menjelaskan, dari hasil penelusuran yang dilakukan tim Reskrim Polresta Bogor Kota sejak Rabu (14/10), disimpulkan bahwa tidak ada pesta miras yang digelar para korban tewas di wilayah Kota Bogor.
"Nggak ada TKP Kota Bogor, TKP-nya masuk wilayah Kabupaten (Kabupaten Bogor). Kita sudah sampai ke TKP, sampai ke rumah korban yang masih hidup. Kita ke RT sudah, semua sudah kita datangi. Kita tanyai, nggak ada yang bilang TKP Kota Bogor," kata Dhoni.
Dari empat orang tewas, dua di antaranya meninggal di RS PMI Bogor. Salah satu korban, DS (41), pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot, meninggal di RS PMI Bogor, pada Rabu (13/10) siang. Dokter menyebut pria asal Ciomas Bogor ini dinyatakan meninggal karena keracunan miras. Sementara satu korban lainnya yang meninggal di RS PMI pada Selasa (12/10) siang mengalami hal serupa.
"Kedua pasien ini meninggal dengan diagnosa interseksi alkohol diduga minuman oplosan," kata Humas RS PMI Ayunda Dwi Rahmawati kepada wartawan, Rabu (13/10).
Saksikan juga: Belajar dari Jouska: Hati-hati Godaan Investasi Uang Cepat