Aksi Perundungan-Tawuran di Jabar, Sosiolog: Masalah Self Control

Aksi Perundungan-Tawuran di Jabar, Sosiolog: Masalah Self Control

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 13 Okt 2021 08:36 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
(Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim)
Bandung -

Belum lama ini aksi perundungan terhadap siswi SMP di Bandung yang dilakukan oleh temannya viral di media sosial (medsos). Apa kata sosiolog?

Sosiolog Universitas Padjadjaran Budi Rajab mengatakan, kurangnya self control atau kontrol diri bisa mendorong aksi perundungan itu terjadi. Biasanya, pelaku tersinggung oleh korban.

"Mungkin pendorongnya merasa tersinggung atau terhina," kata Budi via sambungan telepon, Rabu (13/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat disinggung, apakah kejadian ini terjadi akibat siswa banyak belajar di rumah? menurutnya sebelum pandemi kasus seperti ini banyak terjadi.

"Sebelum COVID-19 terjadi, pernah terjadi yang begitu mah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya aksi perundungan di Bandung, aksi tawuran yang terjadi di Bogor yang mengakibatkan satu orang tewas pun sama, akibat kurangnya kontrol diri.

"Masalah self controlnya tidak ada dari yang melakukan perundungannya, kalau murid-murid kita memang kurang diajari self control dari SD, SMP dan SMA kurang sehingga terjadi tawuran karena kurang self control," ungkapnya.

Saling ejek, antar anak atau kelompok anak ini juga menjadi pemicu. "Rasa anak-anak muda biasanya kejadiannya saling mengejek, gitu aja. Bisa memicu perundungan," ujarnya.

Agar kejadian ini bisa diantisipasi, orang tua harus mengajarkan self control kepada anaknya, begitupun guru dan orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.

"Pokoknya orang tua harus melatih anak-anaknya tentang self control, kontrol diri. Masalah kontrol diri, berperan aktif, guru sekolah juga, orang tua, tetapi gua dan teman-teman bermain juga," jelasnya.

Budi kembali menegaskan, sebelum pandemi COVID-19 kejadian serupa sudah banyak terjadi. Ia berpesan agar anak-anak diajarkan self control.

"Enggak, karena sudah banyak. Intinya self control," pungkasnya.

(wip/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads