Pemkot Bandung mencatat jumlah kasus kekerasan anak selama pandemi COVID-19 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari hingga September 2021 tercatat 100 kasus.
Berdasarkan jumlah kasus tersebut, kekerasan psikis dialami anak paling mendominasi. "Selama pandemi (2021) ini kekerasan yang naik kekerasan terhadap anak. Sampai September ini sudah 100 kasus kekerasan pada anak, tetapi kekerasannya itu yang paling tinggi jenisnya psikis," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Rita Verita di Balai Kota Bandung, Selasa (12/10/2021).
"Oleh karena itu kami terus lakukan pendampingan konseling, sehingga kasus yang datang kepada kami itu alhamdulillah terselesaikan dengan baik," ujar dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekerasan psikis tersebut bisanya dalam bentuk verbal. "Di Bandung kekerasan terhadap anak paling tinggi dan jenis kekerasannya psikis. Psikis seperti bully, bukan fisik dan bukan seks," ucap Rita.
Menurutnya, pelaku kekerasan psikis kepada anak ini rata-rata dilakukan oleh orang terdekat. "Pada tahun 2020 lebih rendah, kalau enggak salah 84 (kasus kekerasan kepada anak). Pelaku variatif, ada orang tua, temannya, orang terdekat. Kalau psikis terjadi di orang terdekat," ujar Rita.
Simak juga video 'Anak-anak Alami Dampak Psikologis Luar Biasa di Masa Pandemi Corona':