Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 6 dan SMAN 7 Kota Bogor ditangguhkan dua pekan buntut kasus penusukan yang melibatkan siswa dari kedua sekolah tersebut. Penangguhan PTM dilakukan untuk membangun atmosfer belajar yang lebih kondusif.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi memastikan bukan PTM yang menjadi penyebab dari kasus penusukan yanng menewaskan satu ini. Kejadian naas itu terjadi bahkan sebelum PTM dimulai di Kota Bogor.
"Kalau Kota Bogor dan Depok memang dari dulu belum dibuka PTM, PTM-nya baru dibuka Senin kemarin (11/10), ya karena kemarin kondisi PPKM di wilayah Bodebek fluktuasinya berubah-ubah, jadi kalau yang lain ada yang dari 8 September, lalau Depok sama Bogor belum diberlakukan ketika itu," ujar Dedi saat dihubungi, Selasa (12/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan PTM yang menjadi akar masalahnya, jadi bukan karena PTM terus siswa saling tusuk dan tawuran, justru kejadiannya sebelum PTM. Tapi karena kejadian itu dikhawatirkan terjadi pemahaman atau kondisi (gesekan) antar sekolah, maka kita memberlakukan SMAN 6 dan SMAN 7 ditangguhkan PTM-nya selama dua pekan," ucap Dedi melanjutkan.
Sebelumnya RM (17), pelajar SMAN 7 Bogor tewas ditusuk RA (18), Rabu (6/10) malam. Lokasi kejadiannya di Jalan Palupuh atau tak jauh dari SMAN 7 Bogor. Tersangka dendam lantaran sempat dipukul korban.
Selain RA, polisi menangkap ML (17). ML ini rekan RA yang dianggap turut serta saat insiden penusukan. Dua tersangka itu dijerat Pasal 80 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
(yum/mso)