Puluhan angkutan umum elf di Cianjur menggelar aksi mogok memprotes keberadaan travel gelap yang makin marak. Pasalnya keberadaan travel gelap membuat angkutan elf sepi penumpang.
Bahkan travel gelap semakin aktif beroperasi usai memiliki legalitas atau berbadan hukum.
Ade Ruslan, sopir elf, mengatakan para sopir sudah geram dengan maraknya travel gelap. Sebelumnya travel gelap hanya beroperasi saat momen mudik lebaran, namun kini di hari biasa pun juga beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang juga terus beroperasi, tidak hanya di momen mudik lebaran Idul Fitri atau Idul Adha. Setiap hari mereka naik-turunkan penumpang," ujar dia saat ditemui di Terminal Pasirhayam, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya para sopir sudah beberapa kali melakukan protes, namun tidak ada tindakan dari Dinas Perhubungan atau pihak terkait.
"Sudah bosan protes, mulai dari audiensi hingga mogok beroperasi. Janjinya mau ditindak atau ditertibkan, tapi nyatanya sekarang tetap beroperasi. Bahkan informasinya mereka ada yang berbadan hukum, jadi merasa bebas untuk mengangkut penumpang," kata dia.
Ade menegaskan para sopir akan terus mogok jika masalah tersebut tak kunjung selesai.
"Kalau tidak kunjung ada solusi, kami akan terus mogok," tegasnya.
"Percuma mau beroperasi juga, penumpang tidak ada. Semuanya diambil oleh travel gelap. Percuma ada trayek, karena travel gelap bebas kemana saja," tambahnya.
Senada, Pian, sopir trayek Cianjur-Agrabinta, mengatakan sejak maraknya travel gelap, setiap beroperasi angkutan elf hanya mendapat satu atau dua penumpang.
"Paling banyak empat penumpang. Sering nya paling hanya dua penumpang. Mau dapat penghasilan dari mana dengan penumpang yang hanya segitu. Jangankan untuk keluarga, untuk bensin saja kurang," ucapnya.
Dia berharap Dishub bisa bertindak tegas terkait maraknya travel gelap. "Kalau dibiarkan terus, angkutan elf bisa mati," pungkasnya.
(mud/mud)