Sebuah Kuburan dan puing bangunan peninggalan Belanda tampak di tengah perkebunan milik warga di Kampung Cigumentong, Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Kuburan itu dipercaya warga, kuburannya tuan Jansen atau yang dipanggil dengan sebutan tuan Block.
Dari pantauan detikcom di lokasi, kuburan itu seperti sudah pernah terkubur. Hal itu terlihat dari seluruh lapisan temboknya yang sudah terkelupas hingga menyisakan susunan batu berbentuk kotak panjang yang rapih.
Tidak jauh dari kuburan itu, ada sisa puing-puing bangunan yang menurut warga sekitar bekas kolam renang. Sisa Puing bangunan itu sebagiannya masih terlapisi tembok yang dipenuhi lumut. Menurut warga, dulunya tidak jauh dari puing kolam renang ada juga puing-puing sisa bangunan rumah namun saat ini sudah tidak tampak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat Aceng (31) mengatakan, dirinya mengetahui bahwa kuburan itu adalah kuburan orang Belanda dari cerita sang kakek yang bernama Akung. Kakeknya kini telah wafat dalam usia sekitar 100 Tahun.
"Kakek saya pernah cerita, bahwa beliau dulunya bekerja di tuan Block orang Belanda, kadang kakek saya juga disuruh mengasuh anak perempuannya yang dipanggil Noni," ungkap Aceng kepada detikcom beberapa hari lalu.
Menurut cerita kakeknya, kata dia, lokasi kuburan dulunya merupakan kawasan perkebunan jeruk. Sementara terkait sebagai apa tuan Block diperkebunan itu, kakeknya tidak pernah bercerita akan hal itu.
"Kakek saya meninggal di Cikaso Amanda, wilayahnya masuk di Kabupaten Bandung," terang dia.
Kampung Cigumentong berada di daerah terpencil atau pelosok Sumedang. Daerah itu terletak di kawasan hutan Kareumbi di perbatasan antara Sumedang, Kabupaten Bandung dan Garut.
Bahkan dari sejak Indonesia Merdeka pada 76 tahun silam, pasokan listrik PLN ke Kampung Cigumentong baru masuk kemarin (Selasa,5/9/2021).
Ja'i Suryana, tokoh masyarakat setempat menyebutkan bahwa kuburan itu adalah kuburannya orang Belanda bernama Jansen atau biasa dipanggil juga dengan tuan Block.
Dia pun bercerita bahwa Kampung Cigumentong itu sudah ada sejak penjajahan Belanda sekitar tahun 1884 . Lalu pada sekitar tahun 1919, tuan Jansen datang ke Kampung Cigumentong dan dijuluki tuan Block lantaran menguasai tanah di wilayah Kampung Cigumentong.
"Ia (Tuan Jansen) dulunya bikin perkebunan jeruk dan kesemek, nah ketika ada perintah untuk pulang ke Belanda, Tuan Block tidak mau pulang bahkan sampai meninggal disini dan ada makamnya disini," terangnya.
Ia menyebutkan Tuan Jansen dulunya menjabat sebagai kepala administratur perkebunan di wilayah Kampung Cigumentong saat Pemerintahan Hindia Belanda. Adapun sepeninggal tuan Jansen, kata dia aset tanahnya saat ini sudah menjadi milik masyarakat Cigumentong dan sudah tersertifikatan.
"Sekarang tanahnya udah di sertifikasi oleh masyarakat, dulu diserahkan ke pemda oleh pemda diserahkan ke masyarakat jadi tanah adat," ungkapnya.