Jamur raksasa tumbuh di halaman warga Cicalengka, Kabupaten Bandung. Dinas Pertanian Kabupaten Bandung kemudian membawa satu sampel jamur tersebut untuk diteliti.
Sebelumnya, jamur berdiameter 40 centimeter tumbuh di halaman depan rumah warga Desa Babakan Peuteuy, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Jamur tersebut tumbuh besar dibanding jamur pada biasanya. Tidak hanya satu, melainkan ada empat jamur.
Kadistan Kabupaten Bandung Tisna Umaran menuturkan jamur tersebut memiliki nama ilmiah yakni Phlebopus Marginatus. Jamur ini tumbuh subur di negara Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita identifikasi, kita konsultasi dengan ahli jamur di ITB, jadi ini masuknya ke spesies Phlebopus Marginatus. Nah ini memang banyak tumbuh di alam, dan berdasarkan literatur ini tidak mengandung racun. Jadi aman yah," ujar Tisna saat mendatangi lokasi jamur, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa (5/9/2021).
Kemudian, kata Tisna, jamur jenis tersebut dapat dikonsumsi. Namun, untuk sementara dirinya menyarankan agar penghuni rumah tidak mengonsumsi jamur tersebut sebelum ada hasil penelitian.
"Kemudian di beberapa literatur ini bisa dikonsumsi, tapi saya sarankan ke pemilik agar tidak usah dikonsumsi karena kita ada kekhawatiran ada kandungan dari unsur mikro, karena unsur mikro kalau melebihi ambang yang ditolerir untuk tubuh, ini juga berbahaya bagi tubuh," tuturnya.
"Jadi pada intinya, jamur ini tidak masalah, kalau pun misalkan tumbuh yang gede, ya silakan jadi hiasan, bisa dikonsumsi, tetapi saran kita tidak dikonsumsi," ucapnya lagi.
Untuk mengetahui lebih dalam, dirinya pun membawa satu sampel jamur untuk diteliti. Hal itu untuk mengetahui seperti apa kandungan yang ada di dalam jamur raksasa tersebut.
"Saya mengambil sampel, saya akan coba diteliti di lab, kandungannya apa. Kalau kekhawatiran kita kandungan mikronya yang dominan, nanti baru bisa disimpulkan di lab. Jika hasil lab nya aman, ya silakan aja dikonsumsi," tuturnya.
Ia pun menerka, bahwa jamur tersebut dapat tumbuh besar karena berada di sekitaran tanaman serai. Meski demikian, kesimpulan itu baru sebatas sementara.
"Mengapa ukurannya besar, dan tunbuhnya di sekitaran tanaman serai, nah nanti saya pelajari nih, kenapa bagusnya di situ. Apakah ada unsur apa begitu," ujarnya.
(mso/mso)