Hanoman Geruduk Kantor Wali Kota Bandung, Ada Apa?

Hanoman Geruduk Kantor Wali Kota Bandung, Ada Apa?

Wisma Putra - detikNews
Selasa, 05 Okt 2021 13:12 WIB
Dua orang berkostum Hanoman geruduk Kantor Wali Kota Bandung.
Foto: Dua orang berkostum Hanoman geruduk Kantor Wali Kota Bandung (Wisma Putra/detikcom).
Bandung -

Dua orang pria berkostum anoman wulung atau yang kerap disebut hanoman dalam lakon pewayangan masuk ke halaman Kantor Wali Kota Bandung.

Pantauan detikcom, Selasa (5/10/2021), dua pria berkostum kera berwarna putih dan hitam itu merupakan peserta aksi demonstrasi yang digelar Manggala Garuda Putih di Pintu Gerbang Balai Kota Bandung yang berada di Jalan Wastukencana.

Dua orang pria berkostum kera ini keluar dari barisan masa aksi, naik ke pagar dan berlari ke dalam kawasan balai kota mengarah langsung ke kantor Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat di depan pintu masuk, dua orang pria berkostum kera ini langsung menggedor-gedor pintu kantor Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.

Pintu kantor Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung dikunci dan dijaga ketat oleh petugas keamanan. Saat melakukan aksi tersebut, dua orang pria ini seperti kerusakan dan tidak sadarkan diri.

ADVERTISEMENT

Dua orang pria berkostum kera ini langsung dikejar oleh seorang pawang yang mengenakan pangsi hitam sambil menggenggam tongkat kayu.

"Hayu engges balik, moal aya (ayo sudah pulang, enggak ada)," perkataan tersebut ditujukan sang pawang kepada dua pria berkostum kera itu yang menyebut jika Wali Kota Bandung Oded M Danial tidak ada di tempat.

"Hayu balik (ayo pulang)," teriak kembali sang pawang.

Meski sudah diperintahkan agar segera kembali ke barisan massa aksi, dua orang pria berkostum kera itu tetap bertahan dan mengeluarkan suara seperti kera yang dapat diartikan seperti tidak mau kembali.

Setelah dipaksa, dua pria berkostum kera itu akhirnya kembali berlari dan kembali bergabung ke barisan massa aksi.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Manggala Garuda Putih ini cukup unik karena menghadirkan kesenian tradisional Sunda dimana terdapat massa aksi yang membawa alat musik tradisional yang diikuti dengan lantunan kawih Sunda atau lagu berbahasa Sunda.

Tak hanya hanoman, ada juga kuda lumping yang sama-sama ikut dalam barisan massa aksi ini. Aksi ini digelar dengan tuntutan desak aparat penegak hukum periksa anggaran Dinsos Kota Bandung.

Dalam aksi ini massa aksi juga menuntut perwakilan petinggi Pemkot Bandung agar keluar menemui massa aksi. Karena tak kunjung keluar, massa aksi pun memblokade jalan Wastukencana. Masih dengan menggelar tabuhan musik tradisional massa aksi berjoget di tengah jalan.

Arus lalu lintas dari arah Braga ke Wastukencana pun terganggu, karena hanya dapat digunakan satu lajur dan lajur lainnya ditutup oleh massa.

(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads