Berbasis Boarding School, SMA Negeri di Pandeglang Ini Belum Bisa Gelar PTM

Berbasis Boarding School, SMA Negeri di Pandeglang Ini Belum Bisa Gelar PTM

Rifat Alhamidi - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 16:33 WIB
SMA Boarding School di Pandeglang ini belum bisa gelar PTM
SMA Boarding School di Pandeglang ini belum bisa gelar PTM (Foto: Rifat Alhamidi)
Pandeglang -

Pemprov Banten sudah mengizinkan sekolah di tingkat SMA-SMK untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Rabu (1/9) silam. Namun ternyata, masih terdapat sekolah yang belum bisa melaksanakan uji coba tersebut lantaran terkendala beberapa masalah.

Salah satunya terlihat di SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) yang berlokasi di Pandeglang, Banten. Berdasarkan pantauan, aktivitas di sekolah ini masih sepi dan tak nampak adanya PTM di kelas. Hanya ada beberapa siswa yang terlihat hilir mudik memanfaatkan fasilitas sekolah untuk mengerjakan tugas individu maupun kelompok.

Padahal, sekolah yang berbasis boarding school ini memiliki kelengkapan fasilitas asrama yang memang disediakan untuk siswa putra-putri yang sedang belajar di sana. Bahkan, di sekolah dengan luas lahan 13 hektar itu ada beberapa gedung yang juga difungsikan sebagai aula dan fasilitas lain di samping ruangan untuk guru. Namun, semua gedung tersebut tampak sepi lantaran tak terlihat adanya aktivitas sama sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN CMBBS Pandeglang Junaedi menjelaskan, belum dibukanya PTM di sekolahnya itu lantaran tak ada anggaran dari Pemprov Banten untuk makan dan minum siswa. Anggaran itu dibutuhkan karena sistem di sekolahnya mewajibkan siswa untuk menetap di asrama dan tidak keluar dari lingkungan sekolah.

"Kami memahami kondisi pandemi saat ini memang sudah memungkinkan untuk PTM bisa digelar. Tapi, CMBBS itu kan sekolah boarding tidak seperti sekolah reguler yang lain. Jadi ada anggaran untuk makan minum siswa yang sampai saat ini belum dianggarkan oleh Pemprov," katanya saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon seluler di Pandeglang, Banten, Jumat (1/10/2021).

ADVERTISEMENT

Junaedi menyebut, sebetulnya pada awal tahun ini anggaran untuk makan minum siswa di sekolahnya sudah diusulkan oleh Pemprov pada pembahasan APBD Murni 2021. Namun karena berbagai pertimbangan, anggaran itu kemudian direfokusing untuk penanganan pandemi COVID-19.

Anggaran makan minum siswa ini sepengetahuan Junaedi, baru diusulkan kembali di APBD Perubahan 2021. Jika bisa langsung dikucurkan dan tidak terkena refocusing kembali, ia memastikan PTM di sekolahnya bisa dimulai seperti biasa.

"Menurut informasi, itu baru dianggarkan di perubahan, cuma memang masih proses dan belum bisa dieksekusi. Nah, kondisi itu menyebabkan kegiatan pembelajaran tatap muka di CMBBS belum bisa dimulai. Kami pun sudah memberi penjelasan tersebut ke orang tua siswa hingga komite sekolah, enggak ada masalah," tuturnya.

Semenjak Kemendikbud mengeluarkan instruksi pembelajaran jarak jauh akibat pandemi pada Maret 2020, SMAN CMBBS Pandeglang hingga saat ini terhitung belum memulai uji coba apapun terkait PTM di sekolah. Kondisi itu pun mengakibatkan beberapa gedung seperti asrama putra-putri menjadi kurang terawat bahkan halamannya dipenuhi rerumputan liar karena memang ditinggalkan penghuninya.

Namun menurut Junaedi, pihaknya masih terus melakukan perawatan fasilitas di sekolah dan rutin membersihkan setiap ruangan kelas siswa. Hanya saja, ia tak menampik lahan sekolah yang begitu luas menyebabkan upaya perawatan itu menjadi terhambat.

"CMBBBS itu kan luas tanahnya nyampe 13 hektar, jadi memang skalanya begitu besar dibanding sekolah reguler yang lain. Sebetulnya tidak terbengkalai-terbegkalai amat, security di sana masih ada sama petugas kebersihan juga terus bekerja selama pandemi. Kalau lahan di sekolah lain kan sudah tertutup bangunan, kalau kita sebagian besar masih kosong, jadi kelihatan begitu," ungkapnya.

Junaedi pun memastikan PTM di sekolahnya sudah akan bisa dimulai jika anggaran dari Pemprov untuk makan dan minum siswa telah direalisasikan. Untuk persiapan, pihak telah membuat aturan ketat penerapan prokes bahkan mewajibkan siswanya untuk ikut vaksinasi hingga dosis kedua.

"Prokes sudah kita siapkan, banyak prosedur yang mau dijalankan salah satunya menyangkut vaksin. Arahan dari Kemendikbud memang tidak wajib, tapi tetap kita imbau supaya ikut bahkan sejauh ini sudah 90 persen siswa kita sudah vaksin.Kalau yang lainnya, pas masuk nanti anak-anak kita upayakan swab dulu supaya betul-betul bersih. Setelah masuk pun kita tidak izinkan mereka keluar dari komplek sekolah untuk menjaga paparan dari luar," pungkasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads