Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun Material Center untuk membantu para pelaku industri kecil menengah (IKM) yang terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjayana mengatakan dalam rangka pemulihan ekonomi, Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) bekerjasama dengan divisi manufaktur terkait Material Center.
"Material Center ini adalah salah satu program dari Kementerian Perindustrian agar IKM yang terkena dampak, tidak punya modal, kemudian susah untuk mendapatkan bahan baku akhirnya bermitra dengan pengusaha besar untuk membuat Material Center yang sudah berjalan khusus tekstil dan produk tekstil," katanya usai menghadiri acara West Java Industrial Meeting (WJIM) di Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kamis (30/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Material Center ini ada di Bandung dan Majalengka yang menyediakan bahan baku tekstil. Ke depan, Arifin menyebut bakal ada Material Center khusus otomotif.
"Ke depan kita akan bangun material centre untuk otomotif. Targetnya Desember 2021," ucapnya.
Arifin juga menyebut akan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk menyerap tenaga kerja yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi COVID-19.
"Kita akan berkoordinasi juga dengan Dinas Tenaga Kerja khususnya untuk para tenaga kerja yang selama pandemi mereka dirumahkan kemudian tidak bisa bekerja kita arahkan jadi pengusaha mandiri," katanya.
Kepala Kantor Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto menambahkan kehadiran Material Center ini memberikan kemudahan akses bahan baku bagi pengusaha kecil.
"Material Center memberikan kemudahan akses bahan baku dan efisiensi jalur distribusi antara industri besar dengan IKM untuk sektor industri tekstil," ujarnya.
Herwanto juga mengungkapkan WJIM merupakan forum sinergi pemerintah/otoritas, akademisi, pelaku industri, lembaga keuangan, konsultan dan provider teknis. Selain itu wadah perumusan berbagai kebijakan strategis yang dapat diimplementasikan untuk mendukung percepatan transformasi industri pengolahan, baik skala kecil, menengah maupun besar dalam memasuki industri 4.0.
"Berbagai persiapan dibutuhkan untuk meningkatkan kesiapan Indonesia menuju industri 4.0, mulai dari menentukan parameter kesiapan industri, membangun ekosistem dalam mengakselerasi transformasi. Terdapat enam pihak, sekaligus sebagai komponen dalam WJIM, yang berperan dalam menciptakan ekosistem digital pada industri, yaitu konsultan, teknologi provider, pemerintah dan otoritas terkait, akademisi, industri atau asosiasi dan finansial aktor," ucapnya.
Sementara itu, dukungan kepada sektor industri pengolahan dari aspek pembiayaan dalam rangkaian acara dilakukan penandatangan akad pembiayaan investasi untuk mendukung digitalisasi.
"Untuk semakin membuka akses pembiayaan dan peluang pengembangan usaha, rangkaian WJIM 2021 juga dilengkapi dengan business matching pelaku industri dengan perbankan," ujarnya.
(wip/mso)