Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Kuningan Tinggi, Ini Respons Bupati Acep

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Kuningan Tinggi, Ini Respons Bupati Acep

Bima Bagaskara - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 15:35 WIB
Pemerintah mengungkapkan bahwa sekitar 10,86 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami kemiskinan ekstrem pada 2021. Mengatasi hal itu, pemerintah akan memberikan subsidi dan pemberdayaan.
Potret kemskinan ekstrem (Foto: Andhika Prasetia)
Kuningan -

Kabupaten Kuningan menjadi satu dari lima kabupaten di Jawa Barat yang masuk dalam prioritas penanganan kemiskinan ekstrem oleh pemerintah pusat tahun ini. Hal itu menyusul dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Kuningan mencapai 6,36 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem 69.090 jiwa.

Bupati Kuningan Acep Purnama buka suara soal masuknya Kuningan sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Barat. Menurut Acep dirinya diminta langsung Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kita diberi arahan langsung oleh Pak Presiden dimana yang harus diperbaiki pertama dari aspek kebijakan. Kedua kita ingin memiliki data yang faktual, real dan konkrit," kata Acep saat diwawancarai di Gedung DPRD Kuningan, Kamis (30/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acep menegaskan akan segera melakukan rapat dengan dinas terkait untuk melakukan evaluasi kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kuningan.

Ia menargetkan dengan sisa anggaran yang ada di tahun 2021 ini, tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kuningan yang saat ini di angka 6,36 persen ditargetkan bisa menurun.

ADVERTISEMENT

"Hari ini saya akan rapat dengan dinas terkait untuk mengevaluasi kebijakan yang harus dirubah untuk menunjang pengentasan kemiskinan ekstrem. Saya diingatkan Pak Wapres bahwa target pengentasan kemiskinan ekstrem ini harus ada perubahan yang signifikan di tahun sampai tahun 2024," ucapnya.

"Bahkan saya bertekad sampai Desember paling tidak angka kemiskinan ekstrem bisa diperkecil. Karena nanti rencana Pak Wapres juga persoalan ini akan ditangani secara keroyokan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy menambahkan jika semua pihak akan terus berupaya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat agar angka kemiskinan bisa segera berkurang.

Namun untuk melakukan hal tersebut menurut Nuzul, ada kendala yang mesti dihadapi yakni minimnya anggaran akibat pandemi COVID-19.

"Kita berusaha terus untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat karena situasi pandemi ini memang mempengaruhi tingkat kemiskinan. Kita tidak tinggal diam hanya memang sekarang ini kita sedang kesulitan anggaran karena pandemi COVID-19," jelasnya.

Ia pun menyampaikan penyebab tingginya kemiskinan ekstrem di Kuningan salah satunya diakibatkan oleh banyaknya warga yang kembali dari daerah rantau namun menganggur saat tiba di kampung.

"Penyebabnya karena masyarakat kuningan banyak yang urban salah satunya dan selama pandemi yang urban tinggal di Jakarta tidak ada penghasilan, pulang dia nganggur," singkat Nuzul.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan ada lima kabupaten di Jawa Barat yakni Kabupaten Karawang, Indramayu, Cianjur, Kuningan dan Bandung yang yang masuk dalam target pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Dari lima kabupaten tersebut menurut Tito total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 460.327 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 107.560 rumah tangga.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads